LANGSA - Wakil Walikota Langsa, Drs H. Marzuki Hamid MM,
didampingi Wakil Satuan Petugas (Wasatgas) Penanganan Pengungsi Rohingya,
Suriyatno AP MSP, melakukan penghijauan dengan menanami ratusan pohon di barak
pengungsian Rohingya Gampong (desa) Timbang Langsa, Kecamatan Langsa Baro, Rabu
(9/3/2016).
Pantauan di
lapangan sekitar pukul 10.30 WIB, wakil walikota Langsa bersama rombongan
tiba di barak pengungsian Rohingya Timbang Langsa. Selang beberapa menit
kemudian dengan kondisi cuaca yang panas wakil walikota didampingi wasatgas
penanganan pengungsi dan sejumlah perwakilan NGO langsung menggali tanah untuk
menanami satu-persatu berbagai jenis pohon disepanjang pinggir jalan sekitar
barak tersebut.
Ratusan
pohon yang ditanam yakni ketapang sebanyak 30 batang, mahoni 50, sentang 80,
durian, karet, asam jawa dan pohon matoa masing-masing tiga batang.
Disela-sela
penanaman pohon itu, Marzuki Hamid, mengatakan, penanaman pohon ini merupakan
bentuk komitmen dari Pemko Langsa untuk terus menggalakkan penghijauan di
sejumlah wilayah Kota Langsa termasuk di barak pengungsian Rohingya, karena
lokasi barak juga masuk dalam wilayah Pemko Langsa yang nantinya dihuni oleh
warga pengungsi Rohingya.
Dikatakan,
setelah kita tanam pohon ini, maka diminta kepada pihak-pihak yang selama ini
menangani pengungsi Rohingya nantinya harus benar-benar dirawat, sehingga bisa
hidup dan jangan sampai paska ditanam satu minggu kemudian pohonnya mati.
"Mudah-mudahan
pohon-pohon yang kita tanam ini bisa hidup sehingga bermanfaat bagi pengungsi
Rohingya maupun masyarakat sekitar dan Satgas penanganan pengungsi harus
mengajak kepada para pengungsi Rohingya untuk merawat tanaman-tanaman ini bisa
hidup,"ujarnya.
Sementara
Suriyatno, mengucapkan terima kasih kepada wakil walikota Langsa yang secara
langsung turun ke lapangan untuk melakukan penghijauan dengan menanami pohon di
barak pengungsian setempat.
Dikatakan,
selain penghijauan, di barak pengungsian ini nantinya akan dilakukan program
mata pencaharian diantaranya, pertukangan, pertanian, ketrampilan dan
perternakan.
Tujuannya,
agar pengungsi Rohingya ini selama tinggal di barak pengungsian tidak merasa
jenuh karena akan diberikan kegiatan pembekalan skil yang nantinya dapat
dimanfaatkan untuk dirinya. [Jamal]