TAKENGON – Salah satu program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan adalah pengembangan
budaya baca di sekolah. Untuk mendukung itu,
program Buku Bacaan Berjenjang (B3) yang merupakan bagian dari Program
USAID PRIORITAS fokus pada pengembangan kemampuan membaca siswa kelas awal
(kelas I s.d. III) SD/MI dalam kabupaten mitra binaanya termasuk Kabupaten Aceh
Tengah. Menjawab tantangan tersebut, dalam waktu dekat USAID Prioritas akan
menghibahkan 31.400 buku kepada 50 SD/MI di Aceh Tengah dan melatih para guru
kelas awal dalam pemanfaatan buku tersebut.
Pada
kegiatan Sosialisasi dan Perencanaan Pelatihan B3 di Aceh Tengah, Sekretaris
Dinas Pendidikan Aceh Tengah, Drs
Uswatuddin MAP, mengatakan bahwa buku dan guru memiliki posisi yang sama dalam
meningkatkan mutu pendidikan, “Buku dan guru memiliki kesamaan dalam
meningkatkan mutu pendidikan dan tidak dapat terpisahkan, terutama di sekolah,”
katanya di Takengon (22/3). “Tidak ada jaminan sekolah bermutu itu adalah
sekolah yang bangunan fisiknya bagus, tetapi bila bukunya cukup dan gurunya
bagus walaupun bangunanya jelek maka dapat dipastikan sekolah tersebut
bermutu,” lanjut sekdis. Ia juga
mengingatkan bahwa semua komponen sekolah harus ikut membaca untuk mendorong
siswa membaca, “Kita harus dapat memberi contoh, jangan hanya menyuruh siswa membaca
tetapi seluruh komponen di sekolah baik itu guru, kepala, komite, bahkan
pengawas dan kepala UPTD pun harus ikut membaca., terutama guru untuk
mempermudah mereka menulis,” harap Uswatuddin.
Kegiatan yang bertujuan memperkenalkan program B3 tersebut, sekaligus untuk merencanakan distribusi buku, perencanaan pelatihan di tingkat gugus, perencanaan pendampingan di tingkat gugus dan sharing cost kegiatan pelatihan dan pendampingan dengan pihak gugus. Koordinator teknis program tersebut, Muslem Daud menjelaskan bahwa banyak buku bacaan beredar di pasar, namun sulit di temukan buku berjenjang yang disesuaikan khusus untuk anak kelas awal. “Buku berjenjang dikembangkan berdasarkan tingkat kemampuan membaca juga ketrampilan membaca harus dibangun sejak dini.” Katanya.
Kepada sekolah yang sudah masuk dalam program ini mendapatkan 6 jenjang buku, totalnya 628 buku per-sekolah dengan rincian: 75 judul buku bacaan @ 8 buku, 8 buku besar dan 6 buku panduan guru dan lembar kerja siswa. Buku tersebut didistribusikan setelah Fasda (fasilitator daerah) mengikuti pelatihan penggunaan buku di tingkat provinsi.***
Kegiatan yang bertujuan memperkenalkan program B3 tersebut, sekaligus untuk merencanakan distribusi buku, perencanaan pelatihan di tingkat gugus, perencanaan pendampingan di tingkat gugus dan sharing cost kegiatan pelatihan dan pendampingan dengan pihak gugus. Koordinator teknis program tersebut, Muslem Daud menjelaskan bahwa banyak buku bacaan beredar di pasar, namun sulit di temukan buku berjenjang yang disesuaikan khusus untuk anak kelas awal. “Buku berjenjang dikembangkan berdasarkan tingkat kemampuan membaca juga ketrampilan membaca harus dibangun sejak dini.” Katanya.
Kepada sekolah yang sudah masuk dalam program ini mendapatkan 6 jenjang buku, totalnya 628 buku per-sekolah dengan rincian: 75 judul buku bacaan @ 8 buku, 8 buku besar dan 6 buku panduan guru dan lembar kerja siswa. Buku tersebut didistribusikan setelah Fasda (fasilitator daerah) mengikuti pelatihan penggunaan buku di tingkat provinsi.***