IST |
"Kalau memang ada sejumlah negara mengeluarkan travel
warning (peringatan), itu isyarat pertama kita untuk lebih waspada,” kata dia usai
apel TNI di lapangan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Selasa, 1 Maret 2016.
“Aparat, termasuk intelejen sudah mengecek. Hampir 3 hari sekali ada
penangkapan terduga teroris."
Indonesia, kata Gatot, berinisiatif meningkatkan pengamanan
sebelum menyambut 56 perwakilan negara peserta OKI. "Kita harus berikan
rasa aman, ini menyangkut harga diri bangsa," kata dia.
Gatot sempat meminta tentaranya bergerak taktis, terukur,
dan tak ragu mengantisipasi gelagat mencurigakan yang bisa mengundang
kerawanan, terutama terorisme. "Pengembangan dari pengejaran terduga
teroris oleh TNI bersama polisi dan intelejen juga bagian dari
pengamanan," kata dia.
Gatot memberikan contoh penangkapan terduga teroris di Poso,
Sulawesi Tengah, Ahad, 28 Februari lalu. "Itu setelah penjajakan, sekitar
pukul 18.30 WIB terjadi kontak senjata. Berhasil ditangani, di situ 1 orang tak
dikenal tewas, soal kronologi dan sitaan bisa ditanya ke kepolisian," kata
dia.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir
Jenderal Agus Rianto sebelumnya mengungkap kronologi baku tembak antara Pasukan
Operasi Tinombala dan terduga teroris jaringan Santoso Abu Wardah. Baku tembak
terjadi di Uwe Pokaihaa, Desa Torire, Kecamatan Lore Piore, Kabupaten Poso,
Sulawesi Tengah, Ahad, 28 Februari 2016.
“Pada saat ingin menangkap terduga teroris, terjadi baku
tembak Satgas Operasi Tinombala 2016 dan Gabungan Polri dan TNI dengan terduga
terorirs kelompok Santoso,” ujar Agus, Senin, 29 Feebruari 2016.
Pada 9 Februari 2016,kata Agus, polisi juga terlibat baku
tembak dengan teroris di Kabupaten Sanginora Kecamatan PPS. Setelahnya, polisi
menyisir dan mengejar selama 20 hari secara terus menerus.
Polisi mendapati informasi dari intelijen tentang tiga orang
tidak dikenal yang berada di Uwe Pokaihaa, pada Jumat, 26 Februari 2016.
Pengintaian pun dilakukan. Baru Ahad dini hari, baku tembak terjadi saat polisi
menyergap terduga teroris tersebut. Dalam baku tembak, satu orang tak dikenal,
yang diduga sebagai teroris kelompok Santoso, tewas terkena timah panas. [Tempo]