IST |
AS - Dalam kasus permintaan peretasan iPhone demi investigasi kasus
terorisme San Benardino, FBI menggantungkan asa pada Apple. Namun, belakangan
FBI justru mengaku tak butuh bantuan Apple untuk meretas iPhone 5c Syed Farook,
si tersangka terorisme yang tewas di TKP.
Tentu
keputusan itu membuat banyak orang bingung. Sidang lanjutan untuk memutuskan
nasib Apple yang ngotot tidak mau membuat software peretas iPhone semakin buram
nasibnya. Pertanyaannya, apakah FBI sudah punya cara lain untuk meng-hack
iPhone?
Kepercayaan
diri FBI yang tiba-tiba sesumbar tidak butuh Apple ternyata ada alasannya,
yakni sebuah perusahaan keamanan siber 'Cellebrite' yang bermarkas di Israel.
Cellebrite disebut menawarkan bantuan pada FBI untuk membuka akses ke iPhone
Syed Farook.
Bukan
kali ini saja Cellebrite berkolaborasi dengan FBI. Sebelumnya perusahaan yang
didirikan tahun 199 itu pernah menjual software peretas data ponsel pada FBI di
tahun 2013. Dalam websitenya, Cellebrite mengklaim bisa membobol password
iPhone yang berjalan dengan iOS 8.
Akan
tetapi, iPhone 5c milik Farook diketahui sudah berjalan di sistem operasi yang
lebih tinggi. Apakah Cellebrite akan mampu menjalankan tugasnya?. [Techworm/Merdeka]