IST |
KORUT - Seorang warga Amerika Serikat keturunan Korea muncul
di siaran TV Korea Utara dengan pengakuan mencuri rahasia militer.
Dalam
konferensi pers di ibukota Pyongyang yang disiarkan lewat TV itu, Jumat 25
Maret, Kim Dong-chul meminta maaf atas tindakan, yang menurutnya, dilakukan
dengan kolusi bersama Korea Selatan.
Kim
-yang ditangkap di Korea Utara Oktober lalu- merupakan satu dari tiga warga
Barat yang sedang ditahan di sana.
Berdasarkan
pengakuannya, Kim melakukan kontak dengan beberapa warga Korea Selatan untuk
memberikan informasi rahasia yang dalam sebuah keping memori USB.
Dia
juga menjelaskan jati dirinya sebagai kelahiran ibukota Korea Selatan, Seoul,
pada tahun 1953 dan ketika berusia 19 tahun pindah ke Amerika Serikat.
Seorang
pembelot dari Korea Utara mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Kim
adalah seorang pendeta Kristen yang mengirim bantuan kesehatan ke Korea Utara.
Pengakuan
terbuka Kim ini hanya sekitar sepekan setelah mahasiswa Amerika Serikat, Otto
Warmbier, dijatuhi hukuman kerja paksa selama 15 tahun karena mencuri papan
tanda propaganda dari sebuah hotel di Pyongyang pada bulan Januari.
Desember
tahun lalu, seorang pastor Kristen Kanada, Hyeon Soo Lim yang diganjar kerja
paksa seumur hidup karena dituduh melakukan 'kejahatan terhadap negara'. [BBC
Indonesia]