IST |
JAKARTA - Polemik Blok Masela akhirnya terhenti secara anti
klimaks. Setelah berbulan-bulan berkutat dalam perdebatan yang sangat alot,
akhirnya Presiden Jokowi memutuskan untuk menunda pengumuman posisi Blok Masela
hingga 2018. Artinya dua tahun lagi presiden baru akan memutuskan.
Keputusan
penundaan ini tidak berselang lama dari keputusan penundaan pembahasan revisi
UU KPK. Hanya dalam rentang waktu 1 minggu presiden sudah 2 kali menunda keputusan
penting yang ditunggu-tunggu publik.
Demikian
dikatakan Sekjen Himpunan Masyarakat Untuk Kemanusiaan dan Keadilan (Humanika),
Sya'roni, kepada lintasatjeh.com, Senin (1/3).
Menurut
Sya'roni, sikap presiden ini tidak seperti saat awal-awal menjabat yang dengan
cepat memutuskan suatu kebijakan meskipun memiliki konsekuensi yang sangat
besar. Misalnya dalam kasus menaikkan harga BBM pada November 2014.
Saat
itu publik dibuat takjub dengan keberanian presiden. Bahkan tidak sedikit yang
kemudian menjustifikasi bahwa Jokowi merupakan antitesa SBY.
Namun
dalam sepekan ini, Sya'roni menambahkan, jelas terlihat Jokowi yang sekarang
berbeda dengan Jokowi di 2014. Jokowi sekarang terlihat tidak berani mengambil
keputusan. Padahal paparan yang disampaikan kedua belah yang berseberangan
sudah sangat jelas dan Jokowi tinggal menentukan memilih yang mana.
Sayang,
Jokowi tidak berani mengambil keputusan dan akhirnya memutuskan untuk menundanya.
Padahal, menunda belum tentu menyelesaikan masalah. Menunda hanya akan menumpuk
masalah. Dan tidak ada jaminan jika sampai waktunya nanti pihak-pihak yang
berseberangan akan mengubah sikapnya.
Menunda
suatu keputusan hanya akan menuai kerugian bagi semua pihak. Dalam kasus Blok
Masela misalnya, investornya harus menunggu dalam waktu yang sangat lama. Ini
tidak sesuai dengan komitmen Jokowi yang akan mempermudah investasi asing.
Rakyat Maluku juga harus menunggu lebih lama untuk bisa menikmati kekayaan
alamnya.
Kemudahan
ijin investasi merupakan salah satu paket ekonomi yang dikeluarkan Jokowi. Tak
tanggung-tanggung, Jokowi berani menjamin keluarnya ijin investasi dalam
kawasan hanya dalam tempo 3 jam. Meskipun bukan dalam suatu kawasan, menunda
hingga hingga 2 tahun jelas bukan keputusan yang tepat bagi Blok Masela.
"Penundaan
ini jelas sebagai bentuk pengingkaran presiden terhadap komitmennya sendiri,"
tutupnya. [pin]