LANGSA - Pasar bersih, pedagang pembeli pun nyaman. Namun,
untuk menjaga kebersihan pasar itu tanggungjawab pedagang, bukan semata-mata
harus dibersihkan oleh Pemko Langsa.
Hal
tersebut ditegaskan oleh Walikota Langsa, Usman Abdullah SE, agar terciptanya
kondisi pasar Peukan Langsa yang bersih dan nyaman bagi pembeli.
“Kondisi pasar bersih
itu juga menjadi tanggung jawab para pedagang bukan petugas kebersihan saja,”
tegas walikota kepada wartawan, pada Kamis (10/03/2016) di Kota Langsa.
Dikatakan,
seharusnya para pedagang ini lebih berperan aktif dalam menjaga kebersihan
pasar terutama disekitar lapak jualannya, sehingga pembeli pun merasa nyaman
dan puas ketika berbelanja kepada pedagang itu.
Namun,
lanjut Toke Sueum itu, pedagang di pasar Peukan Langsa sudah sering diimbau
untuk menjaga kebersihan tapi kenyataannya tidak peduli dan tidak merasa malu
maupun memiliki tanggung jawab agar pasar ini bersih.
Bahkan,
setiap pegawai negeri sipil (PNS) lingkungan Pemko Langsa melakukan kegiatan
gotong-royong membersihkan pasar tapi pedagang malah tidak ikut berpartisipasi
bersama-sama membersihkannya.
Anehnya
lagi, setiap gotong-royong di pasar ketika dibuka papan yang menutupi saluran
parit selalu ditemukan tumpukan sampah didalamnya sehingga menghambat aliran
airnya dan bila dibiarkan nantinya dapat menimbulkan aroma tidak sedap.
“Ini bukan sekali dua
kali hampir setiap kita gotong-royong di pasar selalu ditemukan tumpukan sampah
di saluran parit, bahkan, pedagang yang berada tepat didepan saluran parit
seperti tidak peduli dan memiliki rasa tanggung jawab dan malu atas kondisi
seperti ini,” ujarnya.
Padahal
Pemko Langsa melalui Badan Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (BLHKP)
setempat, sering mengimbau agar pedagang tidak membuang sampah di saluran parit
dan setiap seminggu sekali untuk membersihkannya terutama di lokasi lapak
jualannya masing-masing.
“Jangan karena adanya
dikutip uang restribusi kebersihan hanya sebesar Rp1.000-Rp2.000,
pedagangmerasa tidak peduli dan memiliki tanggung jawab untuk menjaga
kebersihan di pasar,”ujarnya.
Lebih
lanjut walikota mengatakan, salah satu tolak ukur yang mempengaruhi dalam
mewujudkan kota ramah lingkungan dan bersih, itu dapat dinilai bagaimana kita
mampu mengelola agar kondisi pasarnya bebas sampah dan tertata rapi alias tidak
semraut.
Karenanya,
dukungan maupun partisipasi pedagang atau masyarakat sangat penting sekali
dalam mewujudkan kota ramah lingkungan.Apalagi, selama ini Pemko Langsa sangat
gencar melakukan penataan lingkungan mulai dari taman yang berada semua sudut
kota bisa ditumbuhi berbagai jenis tanaman/pohon dan menyediakan fasilitas tong
sampah sehingga bisa bebas sampah.
“Kalau bukan kita
masyarakat Kota Langsa yang menjaga agar kota yang kita cintai ini bisa
terlihat indah dan asri siapa lagi.Bila ini sudah terwujud, maka itu akan
menjadi kebanggan kita selaku warga Kota Langsa,” ujarnya.[Jamal]