-->


 





Pemko Langsa Imbau Pedagang Jaga Kebersihan Pasar

10 Maret, 2016, 22.58 WIB Last Updated 2016-03-10T15:58:38Z
LANGSA - Pasar bersih, pedagang pembeli pun nyaman. Namun, untuk menjaga kebersihan pasar itu tanggungjawab pedagang, bukan semata-mata harus dibersihkan oleh Pemko Langsa.

Hal tersebut ditegaskan oleh Walikota Langsa, Usman Abdullah SE, agar terciptanya kondisi pasar Peukan Langsa yang bersih dan nyaman bagi pembeli.

“Kondisi pasar bersih itu juga menjadi tanggung jawab para pedagang bukan petugas kebersihan saja,” tegas walikota kepada wartawan, pada Kamis (10/03/2016) di Kota Langsa.

Dikatakan, seharusnya para pedagang ini lebih berperan aktif dalam menjaga kebersihan pasar terutama disekitar lapak jualannya, sehingga pembeli pun merasa nyaman dan puas ketika berbelanja kepada pedagang itu.

Namun, lanjut Toke Sueum itu, pedagang di pasar Peukan Langsa sudah sering diimbau untuk menjaga kebersihan tapi kenyataannya tidak peduli dan tidak merasa malu maupun memiliki tanggung jawab agar pasar ini bersih.

Bahkan, setiap pegawai negeri sipil (PNS) lingkungan Pemko Langsa melakukan kegiatan gotong-royong membersihkan pasar tapi pedagang malah tidak ikut berpartisipasi bersama-sama membersihkannya.

Anehnya lagi, setiap gotong-royong di pasar ketika dibuka papan yang menutupi saluran parit selalu ditemukan tumpukan sampah didalamnya sehingga menghambat aliran airnya dan bila dibiarkan nantinya dapat menimbulkan aroma tidak sedap.

“Ini bukan sekali dua kali hampir setiap kita gotong-royong di pasar selalu ditemukan tumpukan sampah di saluran parit, bahkan, pedagang yang berada tepat didepan saluran parit seperti tidak peduli dan memiliki rasa tanggung jawab dan malu atas kondisi seperti ini,” ujarnya.

Padahal Pemko Langsa melalui Badan Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (BLHKP) setempat, sering mengimbau agar pedagang tidak membuang sampah di saluran parit dan setiap seminggu sekali untuk membersihkannya terutama di lokasi lapak jualannya masing-masing.

“Jangan karena adanya dikutip uang restribusi kebersihan hanya sebesar Rp1.000-Rp2.000, pedagangmerasa tidak peduli dan memiliki tanggung jawab untuk menjaga kebersihan di pasar,”ujarnya.

Lebih lanjut walikota mengatakan, salah satu tolak ukur yang mempengaruhi dalam mewujudkan kota ramah lingkungan dan bersih, itu dapat dinilai bagaimana kita mampu mengelola agar kondisi pasarnya bebas sampah dan tertata rapi alias tidak semraut.

Karenanya, dukungan maupun partisipasi pedagang atau masyarakat sangat penting sekali dalam mewujudkan kota ramah lingkungan.Apalagi, selama ini Pemko Langsa sangat gencar melakukan penataan lingkungan mulai dari taman yang berada semua sudut kota bisa ditumbuhi berbagai jenis tanaman/pohon dan menyediakan fasilitas tong sampah sehingga bisa bebas sampah.

“Kalau bukan kita masyarakat Kota Langsa yang menjaga agar kota yang kita cintai ini bisa terlihat indah dan asri siapa lagi.Bila ini sudah terwujud, maka itu akan menjadi kebanggan kita selaku warga Kota Langsa,” ujarnya.[Jamal]
Komentar

Tampilkan

Terkini