LANGSA – Mereka sedang butuh darah. Sebanyak delapan penderita
kelainan darah (Thalasemia) penduduk Kota Langsa, membutuhkan donor darah
rutin minimal sebulan sekali.
“Selama ini untuk
kebutuhan darahnya penderita sulit mendapatkan pendonor darah,”
ujar Ketua Pusat Pelayanan Terpadu, Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A)
Kota Langsa, Suriyatno AP MSP, kepada wartawan, Kamis (10/3).
Dikatakan,
untuk membantu penyediaana darah bagi penderita thalasemia ini, Tim P2TP2A akan
menghimpun warga yang ingin menjadi pendonor tetap bagi penderita setiap
bulannya.
Thalasemia
adalah penyakit kelainan darah yang diakibatkan oleh faktor genetika dan
menyebabkan protein yang ada di dalam sel darah merah atau disebut dengan
hemoglobin tidak berfungsi secara normal.
“Kita harap bagi
masyarakat dapat berpartisipasi untuk memberikan perhatian terhadap penderita
penyakit ini terutama untuk menjadi sebagai pendonor tetap," ujarnya.
Sementara
itu data yang diperoleh delapan orang penderita Thalasemia itu tersebar
dibeberapa gampong (desa) wilayah Pemko Langsa. Kemudian, pihaknya juga akan
melakukan verifikasi data penderita untuk mengetahui apa yang sudah didapat
selama ini termasuk kendala apa yang dihadapi.
Kedelapan
penderita itu yakni Aura Azkia (2) warga Gampong (desa) Paya Bujuk Seulemak,
Kecamatan Langsa Baro, golongan darah O, Muhammad Fahri
(2) warga Gampong Sungai Pauh, Kecamatan Langsa Barat, golongan darah B.
Muhammad
Adam (10), Riska (18) keduanya golongan darah B, Umaira Fitri (10) golongan
darah AB dan Intan Suryanila (21) golongan darah O. Ketiganya merupakan warga
Gampong Teungoh, Kecamatan Langsa Kota.
Selanjutnya,
Nuzulul Munawar (10) warga Gampong Sungai Lueng, Kecamatan Langsa Timur dan
Qariah Sakinah (13) warga Gampong Gedubang Aceh, Kecamatan Langsa Baro. Keduanya
golongan darah B. [Jamal]