IST |
JAKARTA - Segitiga Bermuda selama ini menjadi perbincangan
dunia. Bukan sebagai destinasi wisata, namun karena banyak kasus orang hilang
dan fenomena aneh lainnya. Bertahun-tahun, para peneliti berusaha mencari
jawabannya, namun belum berhasil. Kini, mulai ditemukan titik terang.
Wilayah
Segitiga Bermuda terletak kira-kira di antara Miami (Amerika Serikat), Puerto
Rico dan Bermuda. Sejak tahun 1851, di kawasan tersebut kerap dilaporkan
sejumlah peristiwa misterius. Mulai dari kapal hilang, pesawat hilang, gangguan
penerbangan, dan lain-lain. Kasus orang hilang saat berada di kapal yang
melintasi wilayah ini juga pernah dilaporkan.
International
Business Times menyebut, setidaknya ada 8.127 orang yang hilang di kawasan
Segitiga Bermuda. Angka itu dihitung sejak abad ke-19. Belum jelas bagaimana
perincian peristiwanya.
Peristiwa
yang paling heboh adalah hilangnya lima pesawat perang milik AS Flight
19 yang membawa torpedo pada Desember 1945 lalu. Pesawat itu tengah
menjalani latihan dan terbang di sekitar Bermuda, lalu tiba-tiba hilang dari
radar. Tak ada kabar dari pesawat itu. Pencarian besar-besaran dilakukan, tapi
pesawat lenyap tak berbekas. Dugaan sementara, pesawat kehabisan bahan bakar
dan jatuh ke lautan. Namun serpihan atau jenazahnya tak pernah benar-benar
ditemukan.
Tak
hanya Flight 19 saja, berlanjut setelah tahun 1945 itu, sebuah pesawat
berpenumpang 32 orang juga lenyap misterius kala melintas di Segitiga Bermuda.
Ke mana pesawat-pesawat itu menghilang, masih menjadi misteri.
Bertahun-tahun,
spekulasi bermunculan soal fenomena di Segitiga Bermuda. Ada yang mengaitkannya
dengan peristiwa alam, fenomena gaib, makhluk misterius, sampai alien. Semua
yang mengemukakan teori itu punya argumen dan bukti tersendiri. Namun tak ada
yang benar-benar diakui secara global.
Kini,
ada kabar baik dari para peneliti di Arctic Unversity Norwegia. Mereka
mengklaim ada temuan signifikan tentang fenomena di bawah laut yang kemungkinan
bisa berkaitan dengan fenomena di Segitiga Bermuda. Pakar-pakar di sana menyebut
ada beberapa kawah atau kubangan berbentuk mangkuk raksasa di dasar lautan,
tepatnya di Laut Barents, Arktik atau di wilayah utara Norwegia dan Rusia.
Titik ini cukup jauh dengan wilayah Bermuda, tapi dianggap bisa menjelaskan apa
yang terjadi sebenarnya di Bermuda.
Kawah-kawah
di dasar laut tersebut menandakan telah terjadi ledakan besar gas metan.
Dalamnya bisa mencapai 150 kaki dan lebar setengah mil. Ledakan bisa dipicu
oleh kebocoran minyak dan gas yang terkubur di dasar laut. Selama dua tahun terakhir,
para peneliti sudah mendokumentasikan kemunculan gas metan ini dari dasar laut
di perairan Washington dan Oregon.
Detail
soal temuan ini rencananya akan disampaikan pada pertemuan Peneliti Geo Sains
Eropa di Wina, Austria, 17-22 April mendatang. Salah satu topik yang dibahas
adalah pengaruh ledakan gas metan terhadap perjalanan kapal.
Meski
begitu, penelitian ini belum tentu bisa menjawab keseluruhan misteri di
Segitiga Bermuda. Guardian melansir, kawah di dasar laut itu tidak akan memberi
jawaban soal pesawat-pesawat yang hilang misterius di udara. Tak hanya itu,
kasus hilangnya kapal di Bermuda juga tak sepele. Sebab, ada orang-orang yang
hilang dari atas kapal, namun bukan seisi kapal.
Bagaimana
menurut Anda? [Detik]