PIDIE JAYA - Sejumlah warga yang melintas di jalan terobosan yang
berada di tengah persawahan Kecamatan Ulim-Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie
Jaya, pertanyakan kondisi jalan yang dinilai belum memuaskan.
"Pengerjaan
proyek sudah selesai, namun hasil pekerjaannya tidak memuaskan," kata
Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Peduli Pidie Jaya (AMP2J), Nasruddin
beberapa hari lalu yang dituliskan hari ini, Selasa (1/3).
Beberapa
kegiatan proyek yang tidak memuaskan itu berupa pengerjaan jembatan beton yang
tidak ditimbun dan adanya jembatan yang masih mengunakan pohon kelapa, serta
tidak adanya talud jalan, timbunan masih bergelombang.
"Masih
ada jembatan beton yang tidak ditimbun yang menghalangi kendaraan roda empat
melintas, tidak adanya talud, sehingga apa bila banjir akan merusak sawah milik
masyarakat," jelasnya.
Selain
itu, ia mengatakan ada beberapa buah jembatan yang dalam keadaan mengunkaan
pohon kelapa yang sangat susah dilalui kendaraan roda dua dan empat.
"Kalau
musim hujan jalan itu sama sekali tidak bisa dilalui karena akan berlumpur,
kalau pun di lewati kendaraan akan tersangkut karena lumpur yang sangat
becek," katanya.
Sementara
itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pidie Jaya, Bahrom Bakti, yang dihubungi
wartawan mengatakan bahwa proyek pengerjaan jalan strategis Kecamatan Meureudu-Kecamatan
Ulim, Kabupaten Pidie Jaya hanya penimbunan dan beberapa jembatan beton saja.
"Tahun
2016 ini akan ada lagi dana yang akan dikucurkan ke jalan itu, pertama untuk
pembangunan talud dan beberapa jembatan beton," jelas Bahrom.
Ia
mengakui bahwa kondisi pembangunan proyek jalan strategis terobosan Ulim-Meureudu
itu tidak sempurna karena anggarannya yang tidak cukup untuk menyempurnakannya,
dan katanya akan disempurnakan tahun 2016 ini. [Mal]