-->

Komisi IV DPRA Bahas Pembangunan Masjid Raya Baiturrahman

16 Maret, 2016, 09.44 WIB Last Updated 2016-03-16T02:46:21Z

BANDA ACEH - Terkait Progres Pembangunan Landscape Dan Infrastruktur Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) menggelar rapat kerja bersama dengan perwakilan eksekutif dan jajaran perwakilan perusahaan pemasok material dan pabrikasi payung elektrik PT. Megacipta Elektrik, perwakilan arsitek PT. Artefak Arkindo dan perwakilan Konsultan PT. Perentjana Djaja, Selasa (15/3/2016).

Acara Rapat Kerja yang digelar di ruang rapat Badan Musyawarah lantai 2 Gedung Sekretariat DPRA ini, turut dihadiri Kepala Dinas Cipta Karya Aceh, Ir. Zulkifli, MM, Direktur Operasi PT. Waskita Karya (Persero) Tbk, Adi Wibowo bersama jajaran, perwakilan perusahaan pemasok material dan pabrikasi payung elektrik PT. Megacipta Elektrik, Herry M, perwakilan arsitek PT. Artefak Arkindo dan perwakilan Konsultan PT. Perentjana Djaja.

Sedangkan dari anggota Komisi IV DPR Aceh yang hadir yaitu Ketua Komisi IV Tgk. Anwar Ramli, Hendri Yono, Abdurahman Ahmad, Abu Bakar A Latif,  Zuriat Suparjo, Tgk. Muhibbussubri, H.T Ibrahim, Zulfadli, Tgk. Muhibbussabri A. Wahab dan Saipuddin.

Rapat kerja Komisi IV DPRA dengan Dinas Cipta Karya Aceh dan Waskita Karya terhadap Landsekap dan Infrastuktur Masjid Raya Baiturahman Banda Aceh menyepakati pekerjaan sesuai item yang tertera di dalam kontrak proyek dengan pagu Rp 458.124.450.000,-

Dari pembicaraan yang berkembang dalam rapat, jajaran PT. Waskita Karya menjelaskan bahwa penggunaan bekisting batako untuk meluruskan pemancangan sheetpile yang tidak lurus akibat kondisi tanah. Pemesanan batako tersebut bersumber dari pasar lokal di Banda Aceh dan sekitarnya, ada 2 sumber yang dipilih sebagai pemasok batako. Ada beberapa material batako yang belum cukup "matang" untuk dipakai yang ditemukan pada saat Dewan yang terhormat memeriksa lokasi proyek.

Sejak temuan tersebut, Direktur Operasi PT. Waskita Karya (Persero) Tbk, Adi Wibowo mengambil kebijakan, terhadap material batako yang tidak sesuai standar mutu segera dikembalikan kepada pemasok. Hanya material yang sesuai persyaratan yang dapat masuk ke lokasi proyek.

Komisi IV DPRA mengharapkan kepada Dinas Cipta  Karya agar pembangunan Masjid Raya Baiturrahman kebanggaan masyarakat Aceh ini dilaksanakan harus benar-benar berkualitas dengan sempurna jangan coba bermain dengan pekerjaannya di lapangan.

“Demikian juga kepada konsultan pengawas harus selalu mengawasi dengan benar terhadap material yang digunakan,” pinta Hendri Yono Anggota DPR Aceh dari PKPI.[Ar]
Komentar

Tampilkan

Terkini