BANDA ACEH - Terkait Progres Pembangunan Landscape Dan
Infrastruktur Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Komisi IV Dewan Perwakilan
Rakyat Aceh (DPRA) menggelar rapat kerja bersama dengan perwakilan eksekutif
dan jajaran perwakilan perusahaan pemasok material dan pabrikasi payung
elektrik PT. Megacipta Elektrik, perwakilan arsitek PT. Artefak Arkindo dan
perwakilan Konsultan PT. Perentjana Djaja, Selasa (15/3/2016).
Acara Rapat Kerja yang digelar di ruang rapat Badan
Musyawarah lantai 2 Gedung Sekretariat DPRA ini, turut dihadiri Kepala Dinas
Cipta Karya Aceh, Ir. Zulkifli, MM, Direktur Operasi PT. Waskita Karya
(Persero) Tbk, Adi Wibowo bersama jajaran, perwakilan perusahaan pemasok
material dan pabrikasi payung elektrik PT. Megacipta Elektrik, Herry M,
perwakilan arsitek PT. Artefak Arkindo dan perwakilan Konsultan PT. Perentjana
Djaja.
Sedangkan dari anggota Komisi IV DPR Aceh yang hadir yaitu
Ketua Komisi IV Tgk. Anwar Ramli, Hendri Yono, Abdurahman Ahmad, Abu Bakar A
Latif, Zuriat Suparjo, Tgk.
Muhibbussubri, H.T Ibrahim, Zulfadli, Tgk. Muhibbussabri A. Wahab dan
Saipuddin.
Rapat kerja Komisi IV DPRA dengan Dinas Cipta Karya Aceh dan
Waskita Karya terhadap Landsekap dan Infrastuktur Masjid Raya Baiturahman Banda
Aceh menyepakati pekerjaan sesuai item yang tertera di dalam kontrak proyek
dengan pagu Rp 458.124.450.000,-
Dari pembicaraan yang berkembang dalam rapat, jajaran PT.
Waskita Karya menjelaskan bahwa penggunaan bekisting batako untuk meluruskan
pemancangan sheetpile yang tidak lurus akibat kondisi tanah. Pemesanan batako
tersebut bersumber dari pasar lokal di Banda Aceh dan sekitarnya, ada 2 sumber
yang dipilih sebagai pemasok batako. Ada beberapa material batako yang belum
cukup "matang" untuk dipakai yang ditemukan pada saat Dewan yang
terhormat memeriksa lokasi proyek.
Sejak temuan tersebut, Direktur Operasi PT. Waskita Karya
(Persero) Tbk, Adi Wibowo mengambil kebijakan, terhadap material batako yang
tidak sesuai standar mutu segera dikembalikan kepada pemasok. Hanya material
yang sesuai persyaratan yang dapat masuk ke lokasi proyek.
Komisi IV DPRA mengharapkan kepada Dinas Cipta Karya agar pembangunan Masjid Raya
Baiturrahman kebanggaan masyarakat Aceh ini dilaksanakan harus benar-benar
berkualitas dengan sempurna jangan coba bermain dengan pekerjaannya di
lapangan.
“Demikian juga kepada konsultan pengawas harus selalu
mengawasi dengan benar terhadap material yang digunakan,” pinta Hendri Yono
Anggota DPR Aceh dari PKPI.[Ar]