-->

Komisi E DPRK Aceh Utara Cek Kekurangan Obat di Puskesmas

07 Maret, 2016, 16.36 WIB Last Updated 2016-03-07T13:10:24Z
IST
LHOKSUKON - Anggota Dewan perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Utara dari Komisi E, Saifullah, S. Sos, mengaku sering menerima keluhan masyarakat di sejumlah kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara terkait kekurangan obat di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).

“Sering kami terima laporan tentang kekurangan obat. Setelah kami terima laporan masyarakat. Kemudian kami laporkan ke pimpinan DPRK, dan sudah turun ke lapangan, untuk membuktikan apakah pengaduan masyarakat itu benar adanya,” ujar Saifullah.

Hal tersebut dikatakan Saifullah, S. Sos kepada lintasatjeh.com, Senin (7/3/2016), terkait kekurangan obat di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).

Saifullah mengungkapkan, adapun puskesmas yang dikunjunginya sebagai sampel yaitu Puskesmas Sawang, Buket Hagu, Lhoksukon, dan Puskesmas Cot Girek. Setelah bertemu dengan kepala puskesmas, Saifullah mengaku bahwa, kekurangan obat dikarenakan sistem pengadaan obat selama dua tahun ini sudah diubah oleh pemerintah, yaitu memakai pengadaan sistem e-Katalog. Sehingga proses pengadaan obat sedikit lama dibandingkan dengan sistem yang sebelumnya, yaitu sistem penunjukan langsung. 
      
Dikatakannya, pemerintah menerapkan pengadaan sistem e-Katalog untuk menghemat anggaran. Sistem baru ini, pihak puskemas membeli langsung obat-obat ke pusat, tidak lagi ke  dinas kesehatan. Menurut Saifullah, dengan berlakunya system baru ini, obat baru sampai tiga hingga empat bulan ke puskesmas.

“Sehingga berdasarkan pengakuan kepala puskemas, untuk menutupi kekosongan obat, pihaknya patungan membeli obat untuk keperluan yang mendesak kepada masyarakat miskin. Itu berdasarkan pengakuan mereka. Entah benar, entah tidak,” ungkap anggota Komisi E itu.
          
Menurut Saifullah, pihaknya akan mengambil jalan keluar, dengan cara memanggil seluruh kepala puskesmas di kabupaten, dan kepala Dinas Kesehatan. Apakah bupati akan mengeluarkan peraturan bupati (Perbup) terkait hal ini, akan diputuskan dalam rapat nanti, yang rencananya akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini.

“Kita sebagai wakil rakyat sudah menindaklanjuti  keluhan rakyat terkait. Bukan hanya masyarakat yang mengadu ke DPRK. Belum lama ini pegawai di puskemas juga mengadu ke kita. Karena kekurangan obat sejak 2014,” jelasnya.

”Seratusan pegawai puskesmas mengadu ke DPRK Aceh Utara belum lama ini. Mereka mengadukan persoalan kekurangan obat-obatan di puskesmas se-Aceh Utara sejak 2014 hingga pertengahan 2015. Mereka mengadu ke DPRK karena sering dikecam masyarakat akibat kekurangan obat,” pungkas Saifullah.[Redaksi]
Komentar

Tampilkan

Terkini