![]() |
Sekjen Humanika, Sya'roni. IST |
JAKARTA - Himpunan Masyarakat Untuk Kemanusiaan dan Keadilan
(Humanika) menyarankan pemerintah Indonesia meniru gaya Malaysia dalam
mengelola blok migasnya. Pemerintah Malaysia menyerahkan kendali pengelolaan
blok migasnya kepada Petronas selaku BUMN Malaysia.
"Untuk
selanjutnya terserah kepada Petronas mau menggandeng siapa sebagai mitranya,"
kata Sekjen Humanika, Sya'roni, kepada lintasatjeh.com, Jum'at (11/3).
Lebih
lanjut katanya, Petronas secara resmi telah meluncurkan The PFLNG SATU yaitu
kilang apung yang dibangun oleh Petronas bersama mitra strategisnya dari Korea
Selatan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME) and Technip. Kilang
apung ini akan ditambatkan di lapangan gas Kanowit Malaysia, 180 kilometer (112
mil) lepas pantai Sarawak.
Petronas
juga sedang membangun The PFLNG DUA bersama mitra bisnis lainnya yaitu Samsung
Heavy Industries dan akan ditambatkan di Lapangan Rotan, 130 kilometer (81 mil)
lepas pantai Sabah, Malaysia.
Lain
sekali dengan di Indonesia yang menyerahkan 100 persen Blok Masela kepada Inpex
dan Shell. Sementara Pertamina harus rela menjadi penonton. Hanya Tridaya
Advisory yang tersiram nikmat Blok Masela dengan menggenggam proyek konsultan
senilai 1 juta dollar.
Oleh
karena itu, pemerintah harus mampu memasukkan Pertamina menjadi operator utama
Blok Masela. Bila Pertamina bisa masuk, maka debat soal posisi kilang antara di
darat dan di laut tidak akan sekeras seperti sekarang.
Bila
Pertamina masuk, maka kecurigaan-kecurigaan yang selama ini berkembang bisa
dihindari. Kecurigaan yang dimaksud diantaranya mark up biaya pembangunan
kilang, manipulasi data produksi, dan peluang dibawa kaburnya kilang keluar
negeri.
Momentum
2018 harus dimanfaatkan oleh pemerintah untuk memasukkan Pertamina sebagai
pengelola utama Blok Masela. Pada 2018, Inpex berencana mengajukan perpanjangan
masa kontraknya hingga sampai 2048.
Pertamina
juga sudah mengusulkan kepada pemerintah untuk diberi porsi di Blok Masela.
Sekarang tinggal pemerintah apakah akan melanggengkan kekuatan asing di Blok
Masela atau akan memberi peluang kepada Pertamina.
Semoga
pemerintah mendengarkan aspirasi rakyat Indonesia, terutama aspirasi Pertamina,
bahwa kekayaan alam Indonesia sebisa mungkin dikelola oleh BUMN. Dalam kasus
Blok Masela, sebaiknya Pertamina diberi kesempatan menjadi operator utama. [pin]