-->

Kapolri: Papua Rawan bagi Non-Pribumi

17 Maret, 2016, 18.44 WIB Last Updated 2016-03-17T11:44:33Z
IST
JAKARTA - Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan aparat telah mengidentifikasi orang yang menembak empat karyawan PT. Modern di Kampung Engengeng, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua, beberapa waktu lalu. Mereka kelompok bersenjata yang sebelumnya pernah menyerang kantor kepolisian setempat.

"Sudah (terindentifikasi) mereka kelompok yang melakukan penyerangan terhadap polres dan polsek," kata Badrodin di kantor Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Jakarta, Kamis (17/3/2016).

Dia menjelaskan hasil penyelidikan sementara, motif kelompok bersenjata menembak empat korban hingga tewas ialah untuk mengganggu keamanan. Namun, belum diketahui secara pasti apakah ada unsur pemerasan sebelum peristiwa terjadi.

"Motifnya memang mengganggu keamanan. Tapi kami belum tahu apakah sebelum penembakan itu ada komunikasi (dengan korban0 atau tidak, ada motif permintaan uang, permintaan sesuatu yang lain kami belum tahu, sekarang sedang didalami," ujar dia.

Badrodin menambahkan di tempat kejadian tingkat kerawanan gangguan keamanan memang cukup tinggi, khususnya bagi non pribumi yang bekerja sebagai karyawan perusahaan.

Itu sebabnya, Badrodin mengimbau perusahaan dan karyawan selalu meminta bantuan perlindungan dari aparat keamanan jika menerima ancaman.

"Saharusnya di sana ada Polisi, di situ kan memang resikonya cukup tinggi. Harusnya pekerja di sana minta pengamanan dari TNI atau Polri, lihat saja kemarin, saya tanya kapolresnya tidak ada (di daerah itu)," kata dia.

Menurut dia jumlah anggota polisi di sana sangat terbatas sehingga tidak semua zona terpantau dengan baik.

"Kami kan tidak bisa mengamankan semuanya, satu persatu harus dijaga. Kalau ada pasar di situ, kami jaga pasar, seperti itu," kata dia. [merdeka]
Komentar

Tampilkan

Terkini