-->

GPA Sesalkan Penghadangan Senator Fachrul Razi di Aceh Jaya

07 Maret, 2016, 00.10 WIB Last Updated 2016-03-06T17:10:55Z
ACEH JAYA Sudirman, Ketua Panitia Kegiatan Gerakan Persatuan Pemuda Mahasiswa se-Pantai Barat Selatan Aceh (Gerakan Persatuan Aceh) yang menyesalkan adanya massa yang menghadang kedatangan Senator Aceh, Fachrul Razi.

Sudirman kepada awak wartawan menyatakan pihak panitia sebenarnya  sudah melakukan koordinasi dengan berbagai instansi baik Bupati, Polsek dan Polres Aceh Jaya untuk kehadiran Fachrul Razi di Barat Selatan. Dan untuk itu pihak panitia menyesalkan atas reaksi  massa dari PETA, Forkab dan eks kombatan GAM tersebut.

“Seharusnya massa tidak melakukan aksi seperti itu karena kegiatan ini murni untuk penyatuan persepsi kepemudaan dalam memajukan wilayah barat selatan dan merawat perdamaian Aceh,” ujar Sudirman.

Sudirman menegaskan bahwa acara mereka bukan untuk menghalangi pemekaran wilayah.

“Kami tak menghalangi pemekaran wilayah, namun jangan pula menghalangi kegiatan kami,” tambah Sudirman.

Ratusan Massa Berunjuk Rasa

Ratusan massa dari berbagai kalangan melakukan unjuk rasa di depan pintu masuk lapangan bola kaki Keude Teunom, Aceh Jaya, (6/3/2016). Mereka membentang spanduk berisi tulisan: “Fahcrul Razi Haram injak bumi Teuku Umar, jangan ganggu kami untuk hidup sejahtera dengan pemekaran, uruslah dirimu sendiri.”

Menurut Munir yang merupakan salah satu mantan eks kombatan wilayah barat selatan yang ikut menolak kedatangan Fachrul Razi MIP ke Aceh Jaya mengatakan, dasar penolakan kehadiran senator tersebut karena menurutnya Fachrul Razi sebagai otak penolakan Provinsi ALABAS.

Lebih lanjut Munir mengatakan tujuan penolakan kedatangan senator tersebut karena selama ini politikus tersebut tidak pernah menepati janji cuma hanya mementingkan kepentingan pribadi dan kelompoknya sendiri.

Sesuai jadwal seharusnya Senator Fachrul Razi, MIP akan menghadiri pertemuan terbuka di Teunom dengan tema “Gerakan Persatuan pemuda dan Mahasiswa se Barat – Selatan dalam merawat perdamaian Aceh dan menyatu  Dalam NKRI.” []


Kontributor: Musliadi
Komentar

Tampilkan

Terkini