SUDAN SELATAN - Milisi terkait tentara Sudan Selatan diperbolehkan
memperkosa perempuan sebagai ganti upah mereka dalam melawan kekuatan
pemberontak, menurut laporan PBB.
Penyelidik menemukan
terdapat 1.300 perempuan yang diperkosa tahun lalu di negara bagian Unity saja.
Seorang perempuan mengatakan menyaksikan anak perempuannya yang berusia 15
tahun diperkosa oleh 10 tentara setelah suaminya dibunuh.
Skala dan tipe kekerasan
seksual yang dilakukan di Sudan Selatan merupakan kekerasan hak asasi manusia
yang paling kejam di dunia, kata Komisioner PBB untuk Hak Asasi Zeid Ra'ad Al
Hussein.
Ditambahkan bahwa pejuang
pemerintah menculik anak perempuan dan memperkosa mereka, serta memutilasi
warga sipil. Mereka juga menuduh pejuang oposisi melakukan kekerasan hak asasi
manusia.
Dalam laporan terpisah,
Amnesty International mengatakan lebih dari 60 pria dan anak laki-laki
kehabisan napas di kontainer kapal akibat aksi pemerintah.
Peneliti dari Amnesty
International mengatakan bahwa jasad korban yang sesak napas dibuang di
lapangan setelah mereka dibunuh Oktober tahun lalu di Leer Town, negara bagian
Unity.
"Puluhan orang
mengalami kematian yang pelan dan menyakitkan di tangan pemerintah yang
seharusnya melindungi mereka. Pembunuhan yang melanggar hukum ini harus
diselidiki," kata Lama Fakih dari Amnesty dikutip BBC (12/3/2016).
Pemerintah Membantah
Pemerintah Sudan
membantah bahwa tentaranya menyasar warga sipil namun mengatakan mereka tengah
menyelidiki. "Kami punya aturan main dan kami mengikutinya," kata
juru bicara Presiden Salva Kiir, Ateny Wek Ateny, pada program Newsday BBC.
Ribuan orang dibunuh dan jutaan lainnya kehilangan tempat tinggal sejak 2013.[TribbunJateng]