LHOKSUKON - Petani
di Kecamatan Cot Girek, Kabupaten Aceh Utara sejak dua hari ini mulai memanen
padi yang mereka tanam dengan system tadah hujan. Namun padi yang dipanen kali
ini ternyata tidak membuahkan hasil yang lumayan, hal itu akibat diserang penyakit
dan air yang tidak mencukupi.
“Alhamdulilah saat ini
padi sedang dipanen, akan tetapi hasil padinya agak kurang. Sebagian padi tidak
ada isinya, ini akibat diserang penyakit kuning dan berbagai penyakit lainnya.
Disamping itu, air untuk areal persawahan kami disini juga tidak mencukupi,”
ucap Kepala Dusun Blang Asan Desa Seuneubok Baro, Jhon Junaidi, Senin (14/3).
Dijelaskan,
tahun-tahun sebelumnya panen bisa mencapai hingga lima ton untuk satu hektare
areal persawahan. Namun panen perdana di tahun 2016 ini menurut Jhon tidak
mencapai hasil yang ditargetkan sebelumnya. Artinya, panen hanya mampu mencapai
2 ton dalam satu hektare.
“Kali ini tidak
mencapai lima ton dalam satu hektare areal persawahan, hanya sekitar dua ton
saja untuk satu hektare areal persawahan kali ini padi yang dipanen. Akan
tetapi tetap bersyukur daripada sama sekali tak bisa dipanen,”
jelas Jhon.
Sebelumnya
petani padi Cot Girek sempat khawatir jika padi mereka gagal panen. Hal ini
akibat kelebihan air dimusim hujan ketika masa panen lalu di bulan Januari, dan
kekurangan air di bulan Februari serta serangan sejumlah penyakit.
Camat
Cot Girek, Usman K. Sos menyebutkan, areal persawahan tadah hujan di kecamatan
itu mencapai 705 Hektare. Pihaknya berulang kali menjelaskan bahwa masih sedang
berupaya agar petani tidak lagi khawatir jika sawah mereka kekurangan air
nantinya. [red]