-->

Dewan Harapkan Kasus "Ulee Rubek" Tak Terulang

07 Maret, 2016, 00.15 WIB Last Updated 2016-03-06T17:16:08Z
IST
LHOKSUKON - Ketua Fraksi Amanat Karya Bangsa (AKB), DPRK Aceh Utara, Hasanusi, berharap kasus seperti penemuan mayat perempuan tanpa identitas di pesisir pantai Ulee Rubek Timu, Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara yang membuat masyarakat setempat gempar tidak terulang lagi kedepannya.

"Kasus-kasus seperti itu sangat sadis bagi masyarakat Aceh, karena kondisinya tidak manusiawi sama sekali dan kita harapkan kepada polisi untuk menindaklanjuti kasus tersebut supaya tidak terulang lagi nanti," kata Hasanusi kepada wartawan, Minggu (6/3/2016).

Menurut politisi PAN ini, kasus sadis semacam itu tidak seharusnya terjadi. Karenanya, Hasanusi meminta polisi bergerak cepat menyelidiki kasus tersebut agar tuntas dan pelakunya diharapkan mendapat hukuman sewajarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, mayat berjenis kelamin perempuan ditemukan mengapung di pesisir pantai Desa Ulee Rubek Timur, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara, Minggu (6/3/2016). Sosok mayat tanpa identitas itu ditemukan oleh salah seorang nelayan saat hendak mencari ikan.

Informasi yang dihimpun wartawan, mayat tersebut ditemukan sekitar pukul 13.00WIB dengan kondisi mayat tanpa kepala. Mayat itu ditemukan oleh Syukbran (30), warga desa setempat saat menarik pukat udang dengan menggunakan boat kecil.

Kapolsek Seunuddon AKP Ridwan kepada wartawan mengatakan, nelayan Syukbran awalnya terkejut saat melihat ada benda aneh dilaut sekitar 1 mil jarak dengannya, namun setelah didekati ternyata benda tersebut adalah mayat. Kemudian diberitahukan kepada warga lainnya.

“Setelah didekati ternyata benda tersebuts sesosok manyat perempuan tanpa kepala. Kemudian memberitahukan kepada nelayan lain, selanjutnya masyarakat melaporkan penemuan itu ke Panglima Laot Seunuddon, Amir Yusuf, mayat tersebut langsung dievakuasi ke pantai, dan dilaporkan ke pihak berwajib,” ujar Kapolsek.

Pihak kepolisian selanjutnya mengevakuasi mayat tersebut ke Rumah Sakit Cut Mutia (RSUCM), di Buket Rata, Lhokseumawe untuk mengetahui identitas korban. Berdasarkan perkiraan Kapolsek, mayat tersebut sudah 15 hari terapung di laut. [Jamal]
Komentar

Tampilkan

Terkini