LHOKSUKON – Asnawi yang berprofesi sebagai nelayan tak
menyangka bahwa rumah tak layak huni yang ditempati bersama sang isteri dan
anaknya dibedah untuk diganti dengan rumah yang layak untuk dihuni. Asnawi
merupakan salah satu warga miskin, ia hidup serba kekurangan dibawah
kemiskinan.
Sontak saja,
Asnawi (32) kaget ketika rumah reot yang ia huni sejak delapan tahun itu
dikunjungi Bupati Aceh Utara, H. Muhammad Thaib, di Desa Lhok Pu’uk, Kecamatan
Seuneuddon, Kabupaten Aceh Utara, Selasa (8/3).
Rumah Asnawi
yang hanya memiliki panjang sekitar 5 meter dan lebar empat meter hanya
memiliki satu kamar. Bahkan, tidak ada satupun barang berharga miliknya yang
terlihat tersusun dalam rumah reotnya itu.
Rumahnya berkonstruksi
papan itu sudah lapuk dimakan usia, beratap daun rumbia yang sudah bocor
sehingga tak nyaman lagi untuk ditempati. Kedua mata Asnawi mulai redup, ia
terus menahan air matanya untuk tidak menetes, akan tetapi upaya tersebut tak
dapat dibendung saat ia menyalami para pejabat Aceh Utara yang datang.
Camat
Seuneuddon, Fatwa Maulana menyebutkan, bedah rumah untuk Asnawi merupakan usaha
Tim Komite Peralihan Aceh dan Partai Aceh (KPA/PA) wilayah setempat. Mereka
melakukan swadaya sebagai bentuk keprihatinan terhadap Asnawi agar nantinya
dapat tidur nyenyak bersama sang isteri dan anaknya yang masih kecil.
Bupati Aceh
Utara, H. Muhammad Thaib atau Cek Mad sangat prihatin melihat kondisi Asnawi.
Pihaknya terus berupaya agar Asnawi dapat menempati rumah yang nyaman.
“Kami sebagai
Muspida sangat prihatin, maka hari ini juga rumah Asnawi dibedah untuk diganti
dengan yang baru. Semoga dapat dijaga dengan baik,” ujar Cek Mad.
Sementara
Asnawi mengaku sangat kaget, ia bahkan tak menyangka bahwa rumahnya akan
dibedah. “Ya sangat kaget dan senang, tentunya saya bersama isteri sangat
berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak Muspida maupun KPA/PA yang
berupaya berjuang untuk saya dan isteri bisa menempati rumah yang layak. Ia
berjanji akan menjaga rumah barunya itu dengan baik,” ucap Asnawi sembari
mengusap air matanya.
Para warga
setempat juga turut antusias saling bahu-membahu dalam membantu pembedahan
rumah Asnawi. Beberapa warga kelihatan sibuk mengukur kayu untuk mendirikan
rangka rumah, sebagian lagi sibuk mengukur, dan sebagian lagi membongkar bagian
rumah.[Chairul]