-->


 





BMPAT Kecewa dengan Pelayanan RS Graha Bunda Idi

10 Maret, 2016, 09.23 WIB Last Updated 2016-03-10T02:23:53Z
IST
ACEH TIMUR - Barisan Muda Peduli Aceh Timur (BMPAT), menilai pelayanan rumah sakit di Aceh Timur masih dibawah standar. Pasalnya, rumah sakit sering mengabaikan pelayanan pasien yang seharusnya mendapatkan penanganan serius.

Hal tersebut dikatakan Sekretaris BMPAT Zulkifli, S.Pd.I, kepada lintasatjeh.com (10/3/2016), terkait pelayanan RS Graha Bunda Idi Rayeuk yang dinilai tidak serius menangani korban kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan korban meninggal dunia.

"Kasus yang menimpa Tgk. Muhammad Amin Juned, pasien asal Kruet Lintang Kecamatan Peureulak Timur, tidak boleh terulang lagi," sebut dia.

Tgk. Muhammad Amin Juned merupakan korban kecelakaan lalu lintas akibat tabrakan dengan seorang pengguna sepeda (Abubakar), di kawasan Jln Medan-Banda Aceh, Seuneubok Pidie Kecamatan Peureulak Kota, Selasa malam (8/3/2016) sekira pukul 19.30 WIB.

"Oleh karena itu BMPAT meminta kepada Pemerintah Aceh Timur khususnya Kadinkes untuk segera melakukan evaluasi kinerja direktur RS Graha Bunda Idi Rayeuk agar kejadian tersebut tidak akan terulang kembali," pungkasnya.

Menurut keterangan keluarga, setelah kejadian, korban mengalami luka serius dibagian kepala dan dalam kondisi kritis akibat pendarahan. Warga yang memberikan pertolongan langsung melarikannya ke Puskesmas Peureulak Kota di Alue Nibong yang selanjutnya dirujuk ke RS Graha Bunda di Idi Rayeuk dengan menggunakan ambulance.  Namun setelah tiba disana, pasien hanya mendapatkan perhatian dari perawat di bagian IGD (Instalasi Gawat Darurat) tanpa penanganan langsung oleh dokter.

Ketika ditanyakan kepada petugas dibagian IGD untuk mendapatkan penanganan serius dari dokter, petugas mengatakan bahwa pasien akan dioperasi oleh Tim Dokter pada jam 03.00 dini hari. Namun sampai pagi hari tak kunjung juga ditangani oleh dokter.

"Baru sekitar jam 9 pagi, dokter datang memeriksa pasien dan langsung mengatakan bahwa korban harus segera dirujuk ke Banda Aceh atau ke Medan. Namun, sesaat sebelum diberangkatkan, pasien telah meninggal dunia di RS Graha Bunda," beber keluarga pasien.

Akibat kondisi seperti ini, pihak keluarga merasa sangat kecewa dengan pelayanan pihak Rumah Sakit. "Seharusnya kalau dari semalam diperiksa, korban sudah sampai di Banda Aceh. Apalagi kondisinya paling kritis, dan memang harus diutamakan penanganan," ujar M Idris, adik kandung korban yang juga Keuchik Gampong Kruet Lintang, Peureulak Timur.

Almarhum Tgk. M. Amin yang sehari-hari berperan sebagai Wakil Imum Gampong dan Guru Senior di Dayah Darul Mutaallimin Kruet Lintang meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak.[Ar]
Komentar

Tampilkan

Terkini