IST |
Pihaknya
menjelaskan, bahwa Equinox adalah peristiwa yang berkaitan dengan gerak semu
matahari dimana dalam setahun matahari berada persis/tepat di atas khatulistiwa
yaitu pada tanggal 21 Maret dan 23 September. Sehingga mirip fenomena alam yang
normal. Sesekali waktu memang udara terasa panas, tetapi biasanya suhu panas
tidak berbarengan dengan lintasan matahari, artinya ada jeda waktunya.
“Masyarakat jangan
panik. Fenomena ini merupakan peristiwa alam yang normal khususnya untuk
wilayah Aceh yang berada di Utara garis Khatulistiwa. Posisi matahari tepat
atau posisi hampir tegak lurus diatas wilayah Aceh berpeluang terjadi pada
bulan Juni yang mengalami peningkatan suhu, namun tidak seperti isu yang
berkembang saat ini yang suhunya capai 40°C,” himbau Kepala Seksi
Data dan Informasi BMKG Blang Bintang, Aceh Besar, Zakaria saat dikonfirmasi
lintasatjeh.com, Senin (21/3).
Udara
panas kata Zakaria, tidak semata- mata karena intensitas matahari, tetapi juga
banyaknya awan seperti halnya efek rumah kaca. Sekali lagi pihaknya katakan
bahwa fenomena ini merupakan peristiwa alam yang normal. Suhu di Aceh tertinggi
yang pernah dicapai adalah 37°C, itupun jarang sekali.
Namun,
ia kembali menjelaskan, bila dilihat suhu udara maksimal di Aceh berkisar
35-36°C yang berlaku untuk daerah dataran rendah seperti Banda Aceh, sebagian
Aceh Besar, Sigli, Bireuen, Kota Lhokseumawe dan daerah dataran rendah lainnya.
“Sedangkan untuk
daerah dataran tinggi tidak sampai segitu, hanya berkisar antara 28 - 30 °C.
Untuk itu BMKG Aceh kembali menghimbau agar masyarakat jangan panik dalam
menanggapi isu tersebut,” himbaunya kembali.
Berkaitan
dengan hal ini, pihaknya juga menghimbau agar masyarakat jangan melakukan
pembakaran hutan dan lahan demi membuka lahan pertanian. Bahkan beberapa hari
yang lalu, kata Zakaria, sempat muncul delapan titik panas di Aceh. Namun sejak
kemarin titik panas itu mulai berkurang.
“Kami selalu
menghimbau agar masyarakat jangan membakar hutan dalam membuka lahan pertanian.
Ini sangat berbahaya bagi kita semua, bahkan sempat muncul delapan titik panas
di wilayah kita ini beberapa hari lalu. Namun sudah mulai berkurang,”
ujarnya. []