-->

Blunder Jokowi di Hambalang

20 Maret, 2016, 08.08 WIB Last Updated 2016-03-20T01:42:54Z

IST
BANDA ACEH - Jokowi salah besar bila sengaja melakukan kunjungan ke Hambalang hanya untuk memukul balik berbagai manuver yang sedang dimainkan oleh SBY. Karena tanggung jawab SBY sebagai pemimpin Indonesia secara otomatis berhenti pada saat Jokowi dilantik menjadi presiden.

Sejak saat itulah tanggung jawab memimpin negeri ini berpindah ke pundak Jokowi. Maka sudah menjadi tugas presiden baru untuk menjaga seluruh aset negara, termasuk komplek olahraga Hambalang. Dengan terbengkalainya komplek olahraga Hambalang membuktikan pemerintahan Jokowi lalai menjaga aset negara.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal HUMANIKA (Himpunan Masyarakat Untuk Kemanusiaan dan Keadilan), Sya'roni kepada redaksi lintasatjeh.com melalui rilisnya, Minggu (20/3/2016).

Lebih lanjut, Presiden Jokowi tidak dibenarkan melakukan tebang pilih dalam meneruskan proyek-proyek rezim lalu. Misalnya meresmikan Tol Cipali tetapi menelantarkan Hambalang. Padahal keduanya sama-sama proyek peninggalan rejim lalu. Idealnya semua proyek rejim lalu diteruskan hingga tuntas. Tetapi kalau memang tidak berkenan bisa dijual, namun tidak boleh ditelantarkan.

“Alasan korupsi tidak tepat dikemukakan sebagai argumen untuk menelantarkan Hambalang. Karena kasus tersebut telah diproses secara hukum dan negara juga sudah menyita aset-aset para pihak yang dianggap terlibat korupsi,” cetus Sya’roni.

Penelantaran Hambalang, kata dia,  lebih tepat dianggap sebagai kelalaian Menpora. Presiden Jokowi sebaiknya meminta pertanggungjawaban Menpora. Itu akan lebih elegan dari hanya sekedar geleng-geleng.

Kalau Presiden Jokowi bermaksud membalas kritik SBY, bisa dilakukan dengan cara-cara yang lebih elegan. Misalnya menggenjot pertumbuhan ekonomi sehingga bisa melompati capaian rezim SBY.

“Tim politik Jokowi janganlah menjerumuskan Jokowi pada suatu tindakan politik yang tidak cerdas. Jangan sampai Presiden Jokowi seakan menepuk air didulang, terpercik muka sendiri,” pungkas Sekjend HUMANIKA mengingatkan.[R]
Komentar

Tampilkan

Terkini