LHOKSUKON - Balai Pengajian Bustanul Arifin yang terletak Desa Alue
Drien, Kecamatan Cot Girek, Kabupaten Aceh Utara terus berupaya meningkatkan
mutu pendidikan agama, terutama di bidang pengajian bagi anak-anak setempat.
Kendati demikian, saat dikunjungi
media ini, Pimpinan Bustanul Arifin, Tgk. Ismail, mengaku masih mendesak
kebutuhan biaya untuk pembangunan sumur dan MCK. Untuk itu semua, menurutnya
membutuhkan dana sekitar Rp 30 juta.
“Masih ada kendala yang serius
kami hadapi, yaitu terkait dengan sarana dan prasarana pendukung untuk kemajuan
kegiatan pengajian seperti belum adanya tempat wudhu, sumur cincin, dan MCK.
Saya juga akan mengusulkan hal ini kepada pak Bupati Aceh Utara,” ujar Tgk.
Ismail, Selasa (15/3).
Selama berdirinya balai pengajian
itu, Tgk. Ismail menerangkan bahwa selama ini dalam melaksanakan tugas-tugas
pengajian berjalan dengan baik dan lancar dengan segala keterbatasan. Salah
satu fungsi balai pengajian tersebut adalah mampu memberikan pendidikan bagi
anak-anak masyarakat setempat dan sebagai menimba ilmu anak-anak generasi
penerus yang akan datang.
“Maka sehubungan hal tersebut,
saya selaku Pimpinan Bustanul Arifin mengajukan permohonan bantuan pembangunan
tempat wudhu, sumur cincin, dan MCK kepada Pak Bupati. Sehingga nantinya kami bisa
lebih bersemangat untuk memajukan pendidikan yang Islami,” ucapnya yang juga
Tgk Imuem Desa Alue Drien ini.
Sepengetahuannya, Bupati Aceh
Utara sedang berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan agama di balai
pengajian, dayah, maupun pesantren-pesantren yang ada di Aceh Utara khususnya.
Hal ini juga sering disampaikan H. Muhammad Thaib atau Cek Mad selaku Bupati
Aceh Utara setiap kali ia blusukan ke sejumlah tempat pengajian.
Oleh karena itu, Tgk. Ismail
sangat berharap agar kebutuhan yang dibutuhkannya itu demi Bustanul Arifin yang
ia pimpin akan terealisasi langsung oleh Bupati. “Semoga saja pak Bupati
merealisasi pengajuan saya ini untuk kebutuhan Balai Pengajian, dan demi
meningkatkan mutu pendidikan agama terhadap anak-anak kita,” pungkas Tgk. Ismail
berharap. [chairul]