BANDA
ACEH - Kesadaran berbangsa dan bernegara serta komitmen
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus terus-menerus dirawat
oleh seluruh masyarakat untuk menangkal ideologi
asing yang dapat merusak moral bangsa dan mengikir rasa nasionalisme.
Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Aceh,
dr. Zaini Abdullah dalam sambutan yang dibacakan Asisten I Bidang Pemerintahan,
Setda Aceh, Dr. Muzakar A. Gani saat pengukuhan pengurus Dewan Pengurus Wilayah
Gerakan Bela Negara (DPW-GBN) Aceh periode 2015 – 2020, di Asrama Haji, Banda
Aceh, Rabu (17/2).
“Revolusi teknologi informasi dan globalisasi
sosial-budaya saat ini dapat ancaman kedaulatan suatu bangsa. Ideologi-ideologi
asing dan menyesatkan sangat bertentangan dengan semangat NKRI yang sedang kita
gelorakan,” ujar Gubernur.
Menurutnya, paham-paham yang bertentangan dengan
semangat nasionalisme kian berkembang di Indonesia. Meski komunisme sudah lama runtuh
di pelbagai belahan dunia, bahaya laten komunis di Indonesia belum sepenuhnya padam.
Hanya saja berada di bawah permukaan dan belum berani tampil ke permukaan.
Gubernur mengajak seluruh komponen bangsa tetap
waspada. Komunisme belum mati dan ia bisa
berkembang lagi pada momentum yang tepat. Momentum itu datang ketika masyarakat
sudah abai pada soal kesadaran berbangsa
dan bertanah air. Ketika spirit bela Negara menjadi lemah, maka itulah saatnya ideologi
sesat akan berkembang marak di tengah-tengah masyarakat kita.
Dalam menghadapi ideology yang bertentangan
dengan dasar NKRI tersebut, Gubernur mengingatkan agar penanaman nilai nasionalisme
melalui Gerakan Bela Negara dapat ditingkatkan sehingga kepatuhan kepada hukum serta
kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya kembali menjadi kuat.
Gubernur Zaini berharap kehadiran organanisasi
Gerakan Bela Negara di Aceh dapat mensosialisasikan semangat nasionalisme kepada
seluruh masyartakat, sehingga ancaman ideologi yang bertentangan dengan semangat
NKRI dapat disingkirkan.
Selain acara pengukuhan pengurus Gerakan Bela
Negara (GBN) Aceh, pihak penyelenggara acara turut mengadakan diskusi dengan tema
“Kewaspadaan Terhadap Budaya Laten Komunisme”.
“Mudah—mudahan diskusi yang kita gelar nanti
kian memperjelas makna sesungguhnya spirit Bela Negara dalam kontek mempertahankan
tegaknya ideologi Pancasila di bumi Ibu Pertiwi ini,” harap Gubernur.
Turut hadir dalam acara tersebut, Perwira Ahli
Bidang Sosbud Kodam IM, Kolonel Inf Iwan Sumantri, Ketua GBN Aceh, Kolonel (Purn)
H. M. Djafar Karim serta jajaran pengurus DPW GBN Aceh. [rls]