-->

Warga Kembali Demo PKS PT. Ensem Sawita Aramiah

19 Februari, 2016, 21.59 WIB Last Updated 2016-02-19T15:40:29Z
ACEH TIMUR - Untuk kesekian kalinya warga Aramiah dan santri Dayah melakukan aksi demo Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik PT. Ensem Sawita, yang berada di Gampong Aramiah, Kec. Birem Bayeun, Kab. Aceh Timur, bahkan seorang pendemo dilaporkan pingsan, Jum'at (19/2/2016).

Dalam demo kali ini warga Aramiah masih menuntut pihak perusahaan supaya warga tidak terkena polusi asap dan bau limbah serta menuntut kompensasi.

Tak lama kemudian para perwakilan pendemo dipersilahkan masuk ke dalam perusahaan untuk menyampaikan tuntutannya. Sekitar 10 orang warga dengan koordinator Kheucik Aramiah Jailani SE, hadir juga dalam mediasi tersebut, Danramil Birem Bayeun, Kpt Arh Nana Sutiana, Kapolsek Birem Bayeun AKP. Dimas Adit Putranto, Camat Birem Bayeun, Nirwadi S. STP. MAP, Kasat Bimas Polres Langsa, AKP. Niti Prayitno, Manager PT. Ensem Sawita Siahaan, Kasat Reskrim  Polres Langsa, AKP. Pradana Aditya Nugraha SH dan Kabag Ops Polres Langsa, Kompol Jatmiko.

Dalam pertemuan tersebut pengunjuk rasa menuntut ganti rugi kepada perusahaan atas polusi udara yang di timbulkan dan bau limbah perusahaan yang menyebabkan banyak anak-anak sesak nafas akibat bau limbah. Pihak Perusahan harus mengurangi bau limbah dengan cara melakukan penghijauan/reboisasi, dan menuntut supaya meninggikan cerobong asap.

Akibat beberapa ekses tersebut, masyarakat meminta ganti rugi/konpensasi berupa satu kaleng susu cair/jiwa atau uang senilai Rp 100 rb/kk mulai dari Januari sampai Februari 2016.

Sedangkan Camat Birem Bayeun, Nirwadi memberikan solusi kepada  perusahaan jangan hanya memberikan uang senilai Rp2,5jt kepada masyarakat. Akan tetapi perusahaan bisa memberikan makanan sehat kepada balita, memberikan bantuan bentuk lain atau kegiatan sosial lainnya sebagai bentuk kontribusi kepada masyarakat sehingga tidak menimbulkan konflik di masyarakat.

Sementara itu, KTU PT. Ensem Sawita, Tobing, mengatakan menyanggupi untuk memberi konpensasi kepada masyarakat Aramia sebesar Rp. 2,5jt/bln/desa terhitung mulai bulan Januari 2016 sampai dengan Februari untuk  selanjutnya akan di musyawarahkan kembali.

Kemudian juga memberikan beasiswa kepada masyarakat sebanyak 10 orang yang sudah dipilih oleh Kheucik Aramia. Juga dibuat posyandu untuk balita tanggal 13 setiap bulan senilai Rp.300ribu.

Namun ketika perwakilan keluar dari perusahaan menyampaikan kepada rekan-rekan pendemo yang sudah lama menunggu diluar, perusahaan ternyata tidak disetujui.

Warga yang menunggu diluar tidak terima keputusan tersebut tapi tetap meminta satu kaleng susu cair/jiwa setiap bulan atau meminta konpensasi 100 rb/kk/bln.

Dalam aksi demo tersebut, salah seorang warga bernama Susi, warga Aramiah mengalami pingsan karena kelelahan dan juga kepanasan. Setelah itu warga dan para santri membubarkan diri sekitar pukul 11.30 dengan tertib. [w4]
Komentar

Tampilkan

Terkini