LHOKSUKON
– Wakil Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf mengatakan,
pembangunan Aceh haruslah melibatkan semua pihak. Alim ulama dan para
cendikiawan haruslah bersatu demi memajukan Serambi Mekkah. “Ulama
dan umara harus bersatu untuk mewujudkan pembangunan Aceh yang sejahtera,”
ujar wakil gubernur saat menghadiri peringatan Maulid dan Haul Dayah
Uswatun Hasanah yang ke 23 di Gampong Blang Nibong, Kecamatan Samudra Pase,
Aceh Utara, Kamis, (18/2).
Pemerintah
Aceh, kata Mualem, sapaan akrab Muzakir Manaf, sangat berharap keduanya bisa
bersinergi dalam mendukung pemerintah. Di depan para santri dan pengajar di
dayah tersebut, Mualem mengatakan, akan mengusahakan penambahan jumlah honor
tengku atau pengajar di dayah yang selama ini menurutnya sangat minim dan tidak
sesuai standar.
Sejauh
ini, kata Mualem Pemerintah Aceh telah berupaya membenahi berbagai prasarana
infrastruktur bagi dayah-dayah di Aceh melalui Badan Dayah. “Kita
juga melakukan peningkatan sumber daya manusia, sehingga nantinya putra-putri
Aceh memiliki standard pendidikan yang layak untuk membangun daerah
masing-masing,” ujar Mualem. Selain fokus pada pendidikan umum,
lanjut Mualem, pendidikan agama pun harus menjadi skala prioratas supaya
keilmuan masyarakat antara ilmu agama dan ilmu umum berimbang
“Pendidikan dayah
(agama) di Aceh sangat penting. Insya Allah ke depan akan lahir generasi
emas dari dayah untuk memimpin Aceh,” ujar Mualem.
Di
depan semuanya, Mualem meminta doa restu. Mualem diketahui akan mencalonkan
diri menjadi bakal calon gubernur Aceh periode 2017-2021. Muzakir Manaf
menegaskan akan memberikan beasiswa kepada santri berprestasi. “Jika
nanti dipercaya (terpilih) sebagai Gubernur Aceh, saya akan memberikan beasiswa
bagi santri berprestasi,” ujar Mualem.
Sama
halnya dengan gubernur Aceh saat ini, dr. Zaini Abdullah, Muzakir Manaf memang
telah memastikan untuk menjadi salah satu bakal calon Gubernur Aceh periode
2017-2021. Di hadapan ratusan santri dan masyarakat, Mualem, sapaan akrabnya,
menegaskan mekanisme pemberian beasiswa. “Ini jangan timbul
fitnah ya. Kita bukan memberikan kepada semua santri, tapi hanya kepada yang
berprestasi dan akan diseleksi sesuai prosedur yang berlaku,”
ujar Mualem.
Sementara
itu, Pimpinan Dayah Uswatun Hasanah, Tgk. Cut Malem sangat berharap agar
Pemerintah Aceh memperhatikan dayah-dayah yang ada di Aceh. Menurutnya,
infrastuktur yang sudah ada belum memadai dan masih membutuhkan bantuan untuk
pembangunan.
Keberadaan
dayah di Aceh, kata Tengku Cut, sangat membantu pemerintah dalam menangkal
aliran yang bertentangan dengan agama Islam. Apalagi, saat ini banyak pihak
yang berusaha melakukan pendangkalan akidah yang akhir-akhir ini marak terjadi
di seluruh Aceh.
Tengku
Cut Malem juga tak lupa menyampaikan dukungannya dan mendoakan kepada Muzakir
Manaf yang akan maju pada pilkada 2017. “Kami berharap dan
berdoa agar Bapak Muzakir Manaf menjadi orang nomor satu Aceh,”
ujar Tengku Cut Malem. [rls]