Mohamad Hery Saripudin
Kepala Pusat Pengkajian dan
Pengembangan Kebijakan Kawasan Asia Fasifik dan Afrika
|
BANDA ACEH - Indonesia telah menjadi Ketua Indian Ocean Rim
Association (IORA), kerja sama regional negara-negara di kawasan Samudra
Hindia, untuk periode 2015-2017.
Dalam rangka menyukseskan keketuaan Indonesia di IORA, pihak
Kementerian Luar Negeri melalui Dirjen Asia Pasifik dan Afrika serta Badan
Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan menggelar beragam kegiatan di Aceh dalam
rangka menyerap aspirasi dari berbagai stakeholder (pemangku kepentingan) di
Aceh.
Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Pengkajian dan
Pengembangan Kebijakan Kawasan Asia Pasifik dan Afrika, Mohamad Hery Saripudin
saat menggelar acara Media Gathering di Banda Seafood, Ulee Lheue, Banda Aceh,
Minggu (14/02/2016).
Menurutnya, ada enam isu prioritas dalam kerjasama antar
negara-negara yang tergabung di IORA yakni hubungan luar negeri dan diplomasi
maritim Indonesia, ekonomi maritim khususnya pada bidang perdagangan dan
investasi, keamanan dan keselamatan maritim, manajemen sumber daya maritim
serta pemetaan potensi bencana dan adaptasi perubahan iklim serta kesetaraan
gender dan pemberdayaan perempuan.
"Aceh sebagai penjuru diplomasi Indonesia di Samudera
Hindia menjadi tumpuan utama dalam menyukseskan keketuaan Indonesia di forum
ini," ujarnya sembari sangat mengharapkan masukan semua pihak terutama
para pemangku kepentingan di Aceh termasuk dari media massa.
"Media juga salah satu pemangku kepentingan jadi
dukungan media sangat berarti dalam menyukseskan kepemimpinan Indonesia di
IORA," imbuhnya.
Kepala Pusat BPPK Kemenlu RI menerangkan IORA merupakan
satu-satunya organisasi negara-negara di tepi Samudra Hindia dan mencakup tiga
benua, yaitu Asia, Australia, dan Afrika. Terdapat 21 negara yang tergabung di
asosiasi ini. Indonesia sudah bergabung dalam IORA sejak organisasi ini pertama
kali terbentuk tahun 1997, yang diinisiasi Mauritius.
"Jadi, momentum ini perlu dimanfaatkan sebesar-besarnya
untuk kepentingan nasional Indonesia dalam rangka mendukung poros maritim seperti
digagaskan oleh Presiden Jokowi," harapnya.
Dalam acara Media Gathering tersebut turut hadir tim dari
Universitas Syiah Kuala Banda Aceh dan beberapa perwakilan media massa.[Red]