ACEH TIMUR - Acara Deklarasi Cabup Aceh Timur 2017-2022 dari
Partai Aceh yang dirangkaikan dengan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, di Gedung
Idi Sport Center (ISC), tercoreng dengan insiden aksi boikot wartawan Aceh
Timur, Senin (29/2/2016).
Aksi boikot puluhan wartawan Aceh Timur dari media cetak,
TV, dan online dipicu saat kedatangan Wali Nanggroe, Malik Mahmud dan Wakil
Gubernur Aceh, H. Muzakkir Manaf ke Gedung ISC, salah satu oknum Satgas KPA/PA
melontarkan kata-kata pelecehan terhadap wartawan.
"Pageu-pageu, hana peurlee wartawan uroe nyoe
(pagar-pagar, tidak perlu wartawan hari ini_red), begitu ucapan yang
dilontarkan salah seorang anggota Satgas PA".
Sementara itu, para wartawan tidak mengubris kata-kata pelecehan tersebut dan tetap
mengambil foto untuk dokumentasi, namun sang oknum Satgas PA yang diduga tidak
paham UU Pers Nomor 40 Tahun 1999, berupaya mendorong wartawan yang sedang
mengambil foto, hingga terjatuh.
Atas sikap arogansi oknum Satgas PA tersebut, tidak diterima
oleh puluhan wartawan yang sedang meliput kegiatan maulid tersebut dan akhirnya
semua wartawan yang bertugas dalam wilayah Kabupaten Aceh Timur meninggalkan
lokasi gedung ISC Idi, menyatakan sikap bersama untuk memboikot kegiatan itu.
Salah seorang wartawan senior media cetak, Ilyas Ismail
kepada lintasatjeh.com, mengatakan sebenarnya ini tidak perlu terjadi.
Bayangkan saja, saya terjungkal saat didorong, satu foto pun tidak bisa
diambil.
Oknum satgas harus paham bahwa peran pers sangat penting
dalam segala hal bahkan dilindungi undang-undang.
“Kita bekerja dilindungi UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers,
sikap arogansi terhadap pers sangat tidak bisa ditolerir," kata Ilyas.
Hal yang sama juga disampaikan Ketua Advokasi dan Organisasi
AJI Aceh Timur Said Maulana, SH, bahwa tidak terima dengan tindakan arogan
Satgas Partai Aceh yang melecehkan profesi wartawan.
"Tadi kami liput diluar gedung ISC. Ketika petinggi
KPA/PA datang dengan kawalan Satgas PA, wartawan ingin mengambil gambar.
Kemudian salah satu oknum Satgas bilang minggir-mingir, jangan dekat-dekat,
nggak ada wartawan hari ini," katanya.
"Ada dorongan juga, sampai beberapa wartawan terjungkal
dan jatuh," imbuhnya marah sembari mengatakan hal yang sama terjadi lagi
sikap arogansi Satgas PA saat berada di dalam gedung ISC.
"Akhirnya kami memutuskan untuk meninggalkan tempat
acara. Kami boikot karena perilaku oknum Satgas PA sudah melanggar UU Pers No
40 Tahun 1999," ujar Said tegas.[Redaksi]