-->

Sapi, Oh Sapi, di Mana Dirimu...???

29 Februari, 2016, 09.33 WIB Last Updated 2016-02-29T02:33:52Z
ACEH TIMUR - Tindakan sepihak dengan berani menjual seluruh sapi bantuan dan kemudian merekayasa surat pernyataan atas nama para anggota kelompok semakin terkuak kebenarannya. Beberapa kesaksiaan membeberkan perilaku semena-mena yang telah dilakukan oknum keuchik dan ketua kelompok ternak di Desa Keudee Birem, Kecamatan Birem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur.

Kepada lintasatjeh.com, Sabtu (27/2/2016), dua anggota kelompok ternak di desa Keudee Birem, bernama Sugiarto alias Atok dan M. Amin memberikan kesaksian bahwa benar lima ekor sapi bantuan beserta dua ekor anaknya yang sumber dari anggaran paket dana aspirasi salah satu partai, telah dijual secara sepihak oleh oknum geuchik setempat.

"Tindakan Geuchik Nikmat didukung sepenuhnya oleh ketua kelompok, bernama Rudianto," terangnya.

Sugiarto dan M. Amin juga menjelaskan, sangatlah tidak benar alias bohong besar tentang pengakuan yang disampaikan Geuchik Keudee Birem dan ketua kelompok bahwa sebelum seluruh sapi bantuan tersebut dijual, terlebih dahulu digelar musyawarah dengan para anggota kelompok.

"Seluruh sapi bantuan tersebut dijual secara diam-diam oleh Keuchik Nikmat, tanpa diketahui oleh para anggota. Tidak lama kemudian barulah kejahatan Keuchik Nikmat yang diduga bersekongkol dengan ketua kelompok, terendus oleh para anggota kelompok," beber Atok.

Kata Atok, karena para anggota sudah mulai ribut maka geuchik Nikmat dan ketua kelompok berupaya meredam dengan cara membeli 17 (tujuh) belas ekor kambing. Lalu kambing-kambing tersebut diberikan satu ekor per-anggota, namun saat itu ada 3 (tiga) anggota lagi yang tidak diberikan.

Setelah beredarnya berita terkait permasalahan bantuan sapi tersebut yang dipublikasikan oleh media online Lintas Atjeh, Jum'at (19/2/2016) kemarin, barulah Geuchik Keudee Birem terlihat ketakutan dan tiba-tiba pada malam harinya langsung menjumpai bendahara kelompok, Buyung.

Saat bertemu Buyung, saya melihat bahwa Keuchik Nikmat memberikan sejumlah uang kepada Buyung yang katanya sebagai anggaran untuk membeli seekor kambing yang selama ini tidak diberikan kepada Buyung.

"Kelakuan Keuchik Keudee Birem beserta ketua kelompok benar-benar keterlaluan. Sebenarnya para anggota sangat tidak menerima perlakuan semena-mena dari mereka berdua, tapi seebagian besar anggota merasa takut," demikian terang Atok.[zf] 
Komentar

Tampilkan

Terkini