IST |
JAKARTA - Samsung masih menjadi penguasa pangsa pasar telepon
seluler pintar Indonesia pada 2015, demikian diungkapkan perusahaan riset
International Data Corporation (IDC) Indonesia dalam siaran pers yang diterima
di Jakarta, Jumat malam (19/2/2016).
Menurut
data IDC Indonesia, di sepanjang 2015, Samsung mengapalkan 7,3 juta unit ponsel
pintar ke Indonesia, naik dari hanya 6,8 juta unit pada 2014. Meski demikian,
pangsa pasar Samsung justru menyusut menjadi 24,8 persen dari 27 persen pada
2014 lalu.
Penyusutan
pangsa pasar Samsung, berdasarkan data IDC Indonesia, terjadi ketika
merek-merek smartphone Cina dan Taiwan naik tajam dibandingkan pada 2014.
Asus
adalah vendor dengan pertumbuhan pasar paling besar di Indonesia pada 2015
lalu. Perusahaan asal Taiwan itu mengapalkan 4,7 juta unit ponsel pintar ke
Indonesia dan menguasai 16 persen pasar, naik dari hanya 5 persen pada 2014.
Bahkan
di kuartal terakhir 2015 Asus menjadi penguasa pasar paling dominan, dengan
menguasai 22 persen pasar, sementara Samsung hanya 19,7 persen. Meski demikian
IDC Indonesia mencatat bahwa lonjakan pangsa pasar itu dipicu oleh langkah Asus
mengapalkan dan menimbun jajaran smartphonenya dalam jumlah besar di Indonesia
untuk mengakali izin impornya yang akan kedaluwarsa pada akhir 2015.
Lenovo
juga menjadi wakil Cina yang menancapkan kukunya kian dalam di pasar ponsel
pintar nasional. Di 2015 Lenovo menguasai 6,5 persen pasar, dengan mengirimkan
total 1,9 juta unit ponsel pintar ke Tanah Air, naik dari hanya 1,4 juta unit
di 2014.
"Lenovo
juga telah membuka pabriknya di Indonesia dan ponsel-ponsel pintar serie A
Lenovo yang dibanderol di harga 100 dolar AS cukup sukses di pasaran,"
jelas Reza Haryo, analis senior IDC Indonesia.
Adapun
secara total pasar smartphone di Indonesia naik sebesar 17,1 persen di 2015
menjadi 29,3 juta unit dari hanya 25 juta unit pada 2014 lalu. [Suara]