ACEH TIMUR - Di
tengah hujan lebat tiba-tiba Kapolres Aceh Timur datang dan ingin membedah
rumahnya, janda lima anak ini langsung menangis.
Kepala Kepolisian
Resor Aceh Timur, Ajun Komisaris Besar Polisi Hendri Budiman SH,
SIK, MH, didampingi Kasat Binmas, Inspekur Polisi Ernijohn, Kapolsek Peureulak
Timur Ipru Masri Aswara, Kapolsek Peureulak AKP Simson Purba, Bhabinkamtibmas
Desa Tualang Pateng Brigadir Dede dan Babinsa Tualang Pateng Sertu H Purba,
tiba-tiba mendatangi rumah seorang warga, Mayana (53), warga Dusun Tgk. Unou,
Desa Tualang Pateng, Kecamatan Peureulak Timur, beberapa waktu lalu.
Kedatangan rombongan
Kapolres di tengah hujan lebat tersebut, meminta ijin kepada Mayana untuk
membedah rumah yang dihuninya.
"Ya Allah, saya
sampai menangis mendengar kalimat itu dari Pak Kapolres," ungkap janda
lima anak ini.
Bagi sebagian orang,
sosok polisi menjadi figur yang menakutkan hingga perlu dihindari. Sebaliknya,
di mata Mayana, keberadaan prajurit Bhayangkara merupakan perwujudan dewa
penolong yang dikirim Tuhan. Bagaimana tidak, rumahnya yang tidak laik huni,
mendadak didatangi rombongan polisi dan akan direvonasi sehingga menjadi rumah
yang laik huni.
Menurut Mayana,
suaminya meninggal dunia pada tahun 2006 silam. Untuk menyambung hidup, ia
menjadi buruh pemetik kelapa sawit milik salah satu warga Desa Tualang
Pateng. Penghasilan yang sangat minim tersebut dimanfaatkan menghidupi
lima anak.
"Jangankan
memperbaiki rumah, buat kebutuhan sehari- hari saja kerap kelabakan," ujar
Mayana.
Nestapa yang diderita
oleh Mayana dan anak- anaknya, menjadi sedikit ringan. Rombongan Kapolres
bersama warga setempat, langsung membongkar rumah miliknya. Nantinya, rumah
yang sebelumnya terbuat dari papan itu akan dibangun permanen sehingga laik
huni dan diperkirakan akan selesai dalam waktu dua minggu ke depan.
Geuchik Tualang
Pateng, Jalaluddin mengatakan, ia tidak menyangka desanya akan kedatangan tamu
setingkat Kapolres.
"Itu di luar
perkiraan kami. Apalagi Pak Kapolres dengan tulus dan ikhlas membantu salah
satu warga kami dibangunkan rumah. Sulit dipercaya, seperti mimpi rasanya,
karena lokasi desa kami di tengah perkebunan, jauh dari pusat perkotaan dan
luput dari media. Dengan kehadiran Pak Kapolres, saya mewakili warga Desa
Tualang Pateng mengucapkan beribu-ribu terima kasih atas kehadiran Bapak
Kapolres beserta rombongan, juga atas bantuan yang diberikan kepada Ibu
Mayana," kata Jalaluddin.
Sementara itu,
Kapolres Aceh Timur mengatakan pihaknya tengah melakukan propram Polisi Peduli
"Program Peubetoi Rumoh". Kendati baru berjalan, program ini akan
terus ke depannya oleh jajaran Polres Aceh Timur.
"Apa yang kami
lakukan ini semata-mata bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat yang kurang
mampu sekaligus merupakan terobosan baru pada institusi Polri khususnya Polres
Aceh Timur. Program ini sejalan
dengan program revolusi mental yang sedang digalakkan di tubuh Polri. Semoga
“Program Peubetoi Rumoh” ini bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di sini.
Ke depan kami juga akan mengadakan program serupa, akan tetapi di wilayah
lain. Terlebih dahulu kami akan melakukan pendataan kemudian survey,
apakah orang tersebut layak
mendapat bantuan atau tidak dengan maksud dan tujuan agar bantuan kami tepat
sasaran," terang AKBP Hendri Budiman.[Div Humas Mabes Polri]