JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat kecewa ribuan guru honorer yang tergabung dalam Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I).
Para guru honorer kecewa lantaran tidak kunjung diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) dan tidak ditemui Presiden Jokowi setelah dua hari berunjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta.
"Kecewa, karena pertemuan tadi tidak ada hasilnya," kata Ketua Umum FHK2I, Titi Purwaningsih, seusai bertemu Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, di Gedung Setneg, Jakarta, Kamis (11/2/2016).
Titi menemui Pratikno bersama beberapa perwakilan guru honorer. Pertemuan berlangsung sekitar 30 menit dan tertutup. Titi melanjutkan, ribuan guru honorer yang berdemonstrasi sejak Rabu (10/2/2016) menuntut pemerintah menepati janji untuk mengangkat tenaga honorer menjadi PNS.
Aksi demo akan dilanjutkan pada Jumat (12/2/2016) jika tidak ada kepastian yang diberikan pemerintah terkait tuntutan tersebut. Guru honorer yang berunjuk rasa di depan Istana Merdeka ini berasal dari berbagai daerah di Jawa dan luar Jawa. Para guru honorer menginap di Masjid Istiqlal selama berunjuk rasa.
Menurut Titi, pemerintah hanya menganggap guru honorer saat dibutuhkan. Tapi saat diminta kepastian diangkat PNS, pemerintah selalu mencari alasan untuk tidak menepatinya.
"Kita ke sini karena Kemen-PAN sudah tidak sanggup lagi. Kami mohon Pak Jokowi buat kepastian hukum angkat kami jadi PNS," ucap Titi yang sudah menjadi guru honorer selama 12 tahun di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Di lokasi yang sama, Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyampaikan bahwa dirinya tidak dapat menjanjikan waktu pertemuan Presiden Jokowi dengan guru honorer. Alasannya, jadwal Presiden yang padat dan pada pagi hari tadi saat melakukan kunjungan kerja ke Lampung.
Sedangkan pada Jumat besok, kata Pratikno, agenda Presiden juga padat karena akan melantik gubernur, komisioner KY, dan komisioner Ombudsman di Istana. Selain itu, Pratikno juga mengaku belum mendapat arahan mengenai sikap Presiden Jokowi terhadap tuntutan para guru honorer.
"Saya hanya menampung aspirasi rekan-rekan guru honorer. Kami lihat nanti kalau bisa Presiden menemui mereka," ungkap Pratikno.[Kompas]