-->

Puluhan Massa FPI Demo Kecam Mendagri di Lhokseumawe

26 Februari, 2016, 19.18 WIB Last Updated 2016-02-26T12:18:37Z
LHOKSEUMAWE - Puluhan massa dari Front Pembela Islam (FPI) Aceh melakukan aksi damai mengecam Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, yang akan memangkas peraturan daerah (Perda) tentang wajib jilbab di Aceh.

Aksi protes massa FPI tersebut dilakukan usai salat Jum'at yang dimulai dari Mesjid Isalamic Center, kemudian massa langsung bergerak ke arah  taman kota Riyadah Teumpok Teungoeh, Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, sambil membawa atribut spanduk bertuliskan "syari'at harga mati", "Jokowi wajib pecat menteri ngaur" dan lainnya, Jum'at (26/2).

Dalam orasinya, FPI mengecam keras pernyataan Mendagri agar jangan mencoba untuk mengotak-katik keistimewaan Aceh yang sudah diberikan oleh pemerintah pusat.

"Mendagri tolong hargai hak keistimewaan Aceh dalam melaksanakan Syariat Islam. Kenapa Mendagri yang memang mengerti dan memahami Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintah Aceh, dan kalau memang tidak paham jangan asal nyeloteh di media," ucap ketua FPI Aceh, Tgk Muslim At-Thahiri, MA sambil meneriakkan yel-yel.

FPI juga menuntut Mendagri untuk tidak mencampuri aturan syariat Islam yang ada di Aceh, dan menolak program Mendagri yang ingin mencabut perda wajib jilbab, yang menurut Mendagri aturan tersebut melanggar HAM.

Menurut FPI, Mendagri harus mempelajari lagi aturan syariat Islam yang ada di Aceh dan harus bisa memahami. Dan kenapa harus dicabut hak orang Islam di Aceh untuk berjilbab secara Islami. Syariat Islam di Aceh adalah kunci kedamain di Aceh, dan FPI berpesan kepada wakil rakyat untuk jangan memberikan peluang untuk merusak Syariat Islam yang ada di Aceh.

"Kami meminta kepada wakil rakyat untuk segera menyelesaikan masalah tersebut, dikarenakan para wakil rakyat juga orang Islam dan dipilih oleh orang Islam yang ada di Aceh, dan apabila ini tidak bisa diselesaikan maka kami siap untuk berperang melawan kezaliman pemeritah," tegasnya.

Amatan lintasatjeh.com, aksi tersebut berlangsung aman dan tertib. [Rajali]
Komentar

Tampilkan

Terkini