JAKARTA - Ketua Persatuan
Sumberdaya Muda Indonesia (PERSADA) Provinsi Aceh Rahmad Saputra, S.IP,
mengecam pernyataan istri Hary Tanoesoedibjo, Liliana Tanoesoedibjo yang kami
nilai merendahkan harga diri masyarakat Aceh.
Peryataan Liliana Tanoe Soedibjo yang menilai kritikan rakyat Aceh atas dibawanya nama Aceh dalam kontestasi itu dianggapnya sebagai anjing mengongong kafilah berlalu, bagi kami ini sangat menghina masyarakat Aceh.
Peryataan Liliana ini sunguh tidak
beretika dan berpendidikan, harusnya sebagai salah satu publik figur, istri
ketua partai politik di Indonesia, dia ini harus mampu menterjemakan bagaimana
cara menghargai pendapat dan kritikan orang lain bukan malah mengeluarkan
peryataan seperti itu. Ini namanya dia tidak paham cara ber-atittude yang baik.
Kemudian yang harus Liliana pahami
bahwa Indonesia memiliki keberagaman, dari berbagai sisi, memiliki local wisdom
masing-masing. Tidak bisa dia memaksakan diri hanya dengan alasan ingin
mempersatukan lantas melanggar batasan-batasan yang membuat daerah tidak bisa
terima.
Ini namanya penghinaan, Liliana perlu
lagi diajarkan nilai-nilai cara menghargai keberagaman. Kemudian, kami dari PERSADA
meminta kepada istri Ketua Umum Partai Perindo ini untuk meminta maaf secara
terbuka kepada publik Aceh atas peryataan dan tindakannya yang sudah
merendahkan martabat rakyat Aceh.
“Kami akan memberi kesempatan Liliana
dalam jangka 2x24 jam untuk minta maaf. Kalau dalam jangka waktu tersebut Liliana
enggan minta maaf, maka kami mahasiswa dan pemuda Aceh yang di Jakarta akan
menyeruduk kantor Panitia Penyelanggaran dan MNC Group. Dan akan mendesak
pemerintah Aceh untuk melakukan upaya hukum,” demikian Rahmad Saputra melalui
pers realease kepada lintasatjeh.com, Jum’at (26/2/2016).[Rls]