-->

Pemkab Aceh Utara Didesak Perbaiki Tanggul Sungai yang Rusak

16 Februari, 2016, 21.35 WIB Last Updated 2016-02-16T14:35:58Z
LHOKSUKON - Pemerintah Kabupaten Aceh Utara didesak segera perbaiki tanggul sungai yang rusak di sejumlah titik wilayah Lhoksukon Tengah.

Akibatnya, kerap terjadi musibah banjir tiap tahun usai diguyur hujan yang sangat lebat. Hal inipun justeru membuat masyarakat semakin jenuh. Seperti di Desa Meunasah Krueng LT (KM V) misalnya, tanggul sepanjang 25 meter didesa itu jebol akibat banjir.

“Kami sudah jenuh dengan semua ini, banjir tiap tahun menerjang. Bahkan bulan ini saja banjir sudah melanda tiga kali, maka kami sangat berharap agar Pemerintah terkait segera turun tangan mengatasi tanggul yang sudah rusak ini,” ujar Geuchik Desa Meunasah Krueng LT (KM 5), Selasa (16/2).

Keluhan serupa disampaikan sejumlah warga di Desa Geulumpang LT (KM 10). Warga sangat berharap tanggul yang runtuh sepanjang 30 meter itu segera direhab. Apalagi tanggul ini terletak disamping jalan lintasan Lhoksukon-Cot Girek.

“Tanggul didesa kami ini sudah lama jebol dan belum ada perhatian dari pihak terkait. Setiap tahun air sungai meluap usai diguyur hujan lebat karena tanggulnya rusak. Bahkan pekan lalu banjir menerjang desa kami, ketinggian air mencapai 1,5 meter,” ujar warga.

Menanggapi hal itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara, Munawar SE menyebutkan, pihaknya sudah mengusulkan sejumlah infrastruktur yang rusak dibeberapa titik ke BNPB Pusat di Jakarta.

“Sudah kita usulkan ke BNPB Pusat di Jakarta. Bahkan kita juga usulkan anggaran senilai Rp 6 milyar untuk merehab infrastruktur yang rusak itu, terutama kerusakan pada tanggul,” ujar Munawar.

Khusus untuk Lhoksukon wilayah tengah, masing-masing tanggul yang sudah diusulkan untuk direhab menurut Camat Lhoksukon, Saifuddin, meliputi tanggul di Desa Geulumpang, Teungoh, Kumbang, Krueng, Babah Geudubang dan Desa Jok.

“Sudah kami usulkan, masing-masing titik tanggul terletak di Lhoksukon wilayah Tengah. Meliputi tanggul di Desa Geulumpang sepanjang 30 meter, Desa Teungoh 40 meter, Desa Kumbang 15 meter, Desa Meunasah Krueng 25 meter, Babah Geudubang 10 meter, dan Desa Jok sepanjang 30 meter,” sebut Saifuddin.

Dirinya meminta kepada masyarakat untuk tetap bersabar menunggu hasil usulan agar seger direhab. “Masyarakat harap sabar dan terus berdoa semoga usulan ini direalisasi, sehingga warga nantinya nyaman tidak kebanjiran lagi,” harapnya. [red]
Komentar

Tampilkan

Terkini