-->

Partai Aceh Minta Maaf Atas Insiden Maulid KPA Aceh Timur

29 Februari, 2016, 22.53 WIB Last Updated 2016-02-29T15:53:48Z
BANDA ACEH - Dewan Pimpinan Aceh (DPA) Partai Aceh meminta maaf atas miskomunikasi yang terjadi antara wartawan dengan Satgas PA pada acara maulid KPA Aceh Timur.

"Kita meminta maaf atas insiden di maulid KPA Aceh Timur," kata Jubir DPA Partai Aceh, Suadi Sulaiman, yang akrab disapa Adi Laweung dalam siaran persnya, kepada lintasatjeh.com, Senin (29/2/2016).

Kata Adi Laweung, ini sebenarnya hanya karena miskomunikasi dan Partai Aceh sangat menyesalkan hal ini terjadi.

Menurutnya, miskomunikasi terjadi saat wartawan hendak mengabadikan foto Wali Nanggroe. Namun pada saat yang bersamaan Satgas juga menjalankan pengamanan untuk Wali Nanggroe, sehingga wartawan terdorong secara tanpa sengaja.

"Untuk persoalan ini kita minta maaf dan kita berjanji kedepan tak lagi terulang," ujarnya.

Menurut Adi, Partai Aceh akan mengusahakan agar kedepan hal serupa tidak terulang lagi.

"KPA/PA Aceh Timur juga sudah meminta maaf. Ini terjadi di luar perkiraan kita semua," ujar Adi Laweung.

Sebelumnya diberitakan acara Deklarasi Cabup Aceh Timur 2017-2022 dari Partai Aceh yang dirangkaikan dengan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, di Gedung Idi Sport Center ( ISC), tercoreng dengan insiden aksi boikot wartawan Aceh Timur, Senin (29/2/2016).

Aksi boikot puluhan wartawan Aceh Timur dari media cetak, TV, dan online dipicu saat kedatangan Wali Nanggroe, Malik Mahmud dan Wakil Gubernur Aceh, H. Muzakkir Manaf ke Gedung ISC, salah satu oknum Satgas KPA/PA melontarkan kata-kata pelecehan terhadap wartawan.

"Pageu-pageu, hana peurlee wartawan uroe nyoe (pagar-pagar, tidak perlu wartawan hari ini_red), begitu ucapan yang dilontarkan salah seorang anggota Satgas PA".

Sementara itu, para wartawan tidak mengubris  kata-kata pelecehan tersebut dan tetap mengambil foto untuk dokumentasi, namun sang oknum Satgas PA yang diduga tidak paham UU Pers Nomor 40 Tahun 1999, berupaya mendorong wartawan yang sedang mengambil foto, hingga terjatuh.

Atas sikap arogansi oknum Satgas PA tersebut, tidak diterima oleh puluhan wartawan yang sedang meliput kegiatan maulid dan akhirnya semua wartawan yang bertugas dalam wilayah Kabupaten Aceh Timur meninggalkan lokasi gedung ISC Idi, menyatakan sikap bersama untuk memboikot kegiatan itu.[Redaksi]
Komentar

Tampilkan

Terkini