ACEH TIMUR - Masyarakat Desa Alue Gadeng II, kecamatan Birem
Bayeun, kabupaten Aceh Timur mulai kasak kusuk atas menghilangnya dan prilaku Keuchik (kades)
setempat. Masyarakat mengaku menyesal karena telah memilih orang yang salah
yaitu Suyanto (Keuchik) untuk menjadi pemimpin di desanya.
"Kami
menyesal dengan perilaku sang Keuchik yang terkesan nakal," kata Sukiah, yang
merupakan mantan Timses Keuchik Suyanto, saat berbincang dengan
lintasatjeh.com, Rabu (10/02/2016).
Suyanto,
sebutnya, baru-baru ini selain menilep dan membawa kabur puluhan juta dana Alokasi
Dana Gampong (ADG) juga uang SPP warga. Yang lebih parahnya lagi terkuak, ternyata
ada belasan BPKB kendaraan warga Alue Gadeng
dan juga beberapa desa tetangga yang dilesing-kan ke Sorum oleh sang
Keuchik.
Kekecewaan
itu juga disampaikan oleh Aswan, salah seorang kepala dusun Cempaka di desa itu
turut menjelaskan bahwa Suyanto memang nakal, banyak warga desa yang menjadi
korban saat ini, karena setiap anggota Kelompok Simpan Pinjam (SPP) Suyanto
selalu menumpang atau titip pinjam uang
SPP melalui beberapa anggota yang nilainya
lumayan besar.
"Bahkan
titip dengan istri saya sendiri Rp 5 juta, kan terpaksa kami yang
bertanggung jawab, karena pinjaman tersebut atas nama istri saya,”
ungkap Kadus.
Demikian
juga pengakuan salah satu keluarga istri Suyanto, yang enggan disebut namanya
mengatakan, “Kami juga dituntut harus membayar setiap bulan oleh
salah seorang tetangga kami yang BPKB sepeda motornya dipinjam dan dilesing
yang menggunakan nama saya oleh Suyanto. Terpaksa saya harus membayar lesing Rp
500 ribu setiap bulanya semua keluarga saya rata-rata dituntut oleh mereka yang
BPKB nya dipinjam dan dilesing dengan menggunakan nama keluarga kami, pasalnya
kalau tidak kami bayar kendaraan mereka ditarik sama lesing,” ungkapnya.
Sementara
itu Ketua Tuhapeut Alue Gading II, Julsani ketika ditanyai seputar skandal sang
Keuchik mengatakan apa yang diungkapkan dan dijelaskan oleh masyarakat itu
benar. Tidak hanya itu, justru sang Keuchik itu juga tidak bertanggunggjawab semua
pekerjaan yang menggunakan dana ADG,
tidak terealisasi dengan baik, seperti
pengerasan jalan masih 40%, dan bokkarpet (jembatan) lima unit sama sekali
tidak ada dikerjakan, dan sejumlah kegiatan lainya, tetapi semua dana sudah
habis ditarik, saat ini Keuchik sudah hampir 1 bulan menghilang.
Masyarakat berharap Keuchik Suyanto segera kembali dari
persembunyiannya dan segera bertanggungjawab, apalagi masyarakat banyak yang
telah dirugikan, tidak hanya warga Alue Gading II, baru-baru ini juga ada
beberapa Keuchik dan masyarakat desa lain yang datang terkait perihal yang
sama.
Pak
Keuchik pulanglah.........!!!! [w4]