LHOKSUKON – Wakil Gubernur
Aceh, H. Muzakir Manaf mengatakan, para santri, ulama dan tengku, memiliki
peran penting untuk membendung penyebaran aliran sesat di Aceh. Banyak cobaan
yang dihadapi masyarakat Aceh, terutama terkait dengan pendangkalan akidah.
Para santri punya peran untuk membendungnya,” ujar Muzakir Manaf
dalam sambutannya pada peringatan Maulid Akbar Nabi Besar Muhammad SAW 1437
Hijriah di Dayah Darut Thalibin, Desa Keutapang, Kec. Nisam, Aceh Utara, Senin
(22/2).
Para
santri, kata Mualem, -- sapaan Muzakir Manaf –
adalah kader penerus ulama dalam menjaga dan membela agama Islam di Aceh.
"Para
Alim Ulama sangat berperan dalam pembangunan di Aceh, para santri yang menuntut
ilmu di dayah-dayah yang ada di Aceh harus mampu menjadi pengganti dan penerus
di masa yang akan datang," kata Muzakir Manaf.
Pada
kesempatan tersebut, Muzakir Manaf juga mengajak masyarakat untuk menjadikan
momen Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW untuk memperkuat silaturrahmi,
menjaga persatuan umat islam dan membangun masyarakat yang damai di Aceh.
Sementara
itu, Pimpinan Dayah Darut Thalibin, Tgk. Hasbalah menyampaikan terima kasih
kepada Wakil Gubernur Aceh yang telah menyempatkan diri untuk berhadir di dayah
tersebut. Ia berharap, kedatangan orang nomor dua di Aceh itu dapat membawa
dampak terhadap terhadap pembangunan Dayah dan Mesjid Assa"adah yang saat
ini masih membutuhkan uluran bantuan dari Pemerintah.
Muzakir
Manaf dan rombongan tiba di dayah Darut Thalibin sekitar pukul sebelas, dan
disambut oleh Pimpinan Dayah Darut Thalibin, Tgk. Hasbalah dan Camat Nisam,
Ibrahim serta tokoh masyarakat Gampong Keutapang. Turut Hadir pada acara
tersebut, mantan Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, Bupati Aceh Utara, Muhammad
Thaib, Anggota DPRA, Azhari Cage dan Tarmizi Panyang, ayah Haji Nurdin (Abu
Panton), Tgk. Haji Mustafa (Abi Peruepok), dan Abati Ramli (Abu Babah Buloh). [Rls]