LHOKSEUMAWE - Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Muallem yang
juga Ketua Umum Partai Aceh (PA), memerintahkan kepada rekan legislative di seluruh
Kabupaten dan Kota di Aceh untuk harus dapat memperjuangkan PA sampai kapanpun.
Karena PA menurutnya satu-satunya Partai Lokal yang ada di Indonesia.
Hal
itu ia sampaikan dalam sambutan pada acara silaturahmi/pertemuan anggota Fraksi
Partai Aceh DPR Kabupaten/Kota (DPRK) ban sigom Aceh yang berlangsung Hotel
Lido Graha Kota Lhokseumawe, Aceh, Selasa (23/2).
“Saya harapkan kepada
seluruh legislatif agar dapat mendekatkan diri dengan rakyat, sehingga dapat
dengan mudah menyelesaikan segala permasalahan di Aceh. Maka saya harapkan juga
kedepannya PA lebih meningkat lagi,” ucapnya dalam
sambutan.
Dalam
kesempatan itu, dirinya juga membahas soal butir-butir MoU Helsinki yang sampai
saat ini kata dia belum juga selesai. Dan hal itu menurutnya seluruhnya
merupakan wewenang Gubernur Aceh. Dimana saat ini isu yang berkembang bahwa
Pemerintah Aceh kurang lobi ke Pemerintah Pusat.
“Saya harapkan pada
Pilkada 2017 nanti PA harus menang, dan orang nomor satu di Aceh harus dari PA.
dan saya sendiri yakin kepada seluruh rekan-rekan legislatif Fraksi PA, dimana
saya sendiri yang nantinya akan maju ke Gubernur Aceh pada 2017 mendatang,”
harapnya.
Dirinya
bahkan sangat yakin jika dirinya nanti akan terpilih dengan adanya dukungan
dari semua pihak. “Karena semua ulama yang di Aceh telah dekat dengan
kita dan telah mendukung kita juga,” tambahnya.
Sementara
itu Panglima Wilayah sekaligus Ketua Komite Peralihan Aceh dan Partai Aceh
(KPA/PA) Wilayah Pase Aceh Utara, Tgk. Zulkarnaini bin Hamzah atau Tgk Ni
mengatakan, jika ingin mencapai satu tujuan memerlukan kesatuan dan persatuan.
Jika tidak ada itu maka tujuan tidak akan berhasil.
“Dulu kita berjuang
dengan senjata, saat ini kita berjuang dengan Politik. Butir-butir MoU Helsinki
sampai saat ini juga belum seluruhnya terealisasi, untuk itu saya sangat
mengharapkan kepada seluruh rekan anggota legislatif untuk harus memikirkan hal
tersebut karena itu merupakan wewenang legislatif,”
sebutnya.
Lebih
lanjut ia menambahkan, bahwa jangan sampai butir-butir MoU Helsinki tersebut
terpenuhi semuanya. “Karena itu merupakan perjuangan kita selama ini untuk
kesejahteraan rakyat Aceh,” sebutnya lagi.
Ketua
DPRK Lhokseumawe, Tgk. M. Yasir, sekaligus Ketua Panitia dalam acara itu
menyampaikan bahwa pihaknya adalah perwakilan rakyat yang memiliki tanggung
jawab yang besar untuk kesejahteraan rakyat. Maka pihaknya harus berada digaris
depan untuk mempertanggungjawabkan nyawa dan darah para pendahulu dalam
memperjuangkan Aceh demi kepentingan rakyat Aceh.
“Dengan adanya acara
semacam ini maka kita sebagai wakil rakyat yang berasal dari Partai Aceh harus
bersatu untuk membangun Aceh kedepan demi kemakmuran rakyat terutama kita harus
perjuangkan butir-butir MoU Helsinki yang belum selesai sepenuhnya,”
katanya.
Lebih
lanjut dirinya mengatakan, pihaknya selaku DPR harus membantu Pemerintah Aceh
dalam menjalankan roda Pemerintahan Aceh untuk memperjuangkan UUPA. Sampai saat
ini menurutnya banyak permasalahan yang belum diselesaikan. Untuk itu pihaknya
membutuhkan orang-orang yang berani bertindak tegas terkait dengan hak-hak
Aceh.
“Untuk itu saya
pribadi mengajak rekan-rekan eksekutif dan legislative agar bersatu membangun
Aceh, terutama Bupati Aceh Utara dan Walikota Lhokseumawe yang harus duduk
bersama seperti sekarang ini,” tutur Yasir.
Selain
dihadiri Muallem dan Tgk Ni, acara tersebut turut dihadiri Bupati Aceh Utara H.
Muhammad Thaib, Walikota Lhokseumawe Suadi Yahya, Ketua DPRK Aceh Utara Ismail
A Djalil alias Ayah Wa, Staf ahli Partai Aceh Pusat Tgk Nazaruddin, Koordinator
Koalisi Aceh Bermartabat Win Rimba Raye, seluruh anggota Partai Aceh se Aceh,
dan pengurus Majelis Ulama Nanggroe Aceh (MUNA) Kota dan Kabupaten. [Red]