-->

Liliana Tanoe Sudibyo Diperingatkan agar Tidak Membuat Kontes Abal-abal

29 Februari, 2016, 09.40 WIB Last Updated 2016-02-29T02:40:18Z
IST
JAKARTA - Isu terkait kecaman mahasiswa dan warga Aceh terhadap penyelenggaraan Miss Indoneasia 2016. Hal ini disebabkan oleh kontestan yang mewakili Daerah Istimewa Aceh bukan warga Aceh.

Ketua Persatuan Mahasiswa Kalimantan Selatan (PMKS) Jakarta, Khairi Fuady, kepada lintasatjeh.com, Minggu (28/2), menyayangkan bahwa hal semacam ini bisa terjadi.

"Harusnya kegiatan semacam ini dikelola secara profesional. Bukan sekadar pengen hingar bingar yang seremonial tapi pesertanya main comot saja," sesalnya.

Menurutnya, penyelenggara harus segera melakukan evaluasi. Hal konyol semacam ini hanya akan membuat kontes ini terlihat abal-abal.

Belum lagi kontestan yang mewakili Aceh terlihat tidak mengenakan jilbab yang dinilai tidak sesuai dengan tradisi Aceh. Khairi menambahkan, semestinya penyelenggara mengerti local wisdom. Buktinya di kontes yang satunya, Puteri Indonesia, yang ia lihat representasi Aceh tetap menggunakan jilbab. Ia tetap terlihat cantik, anggun dan smart.

"Jangan aneh-aneh lah buat standar, seakan-akan kesannya yang cantik harus terbuka," imbuhnya. [Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini