BANDA ACEH - Pemuda dan mahasiswa asal Aceh Timur,
dalam pertemuan lintas lembaga di salah satu warkop ternama Banda Aceh, melalui
juru bicaranya Zaqi Muntaza meminta jalannya pemilukada Aceh Timur berjalan
damai.
“Kata damai jangan hanya menjadi umpan politik saat
dibutuhkan, tetapi harus benar-benar diimplementasikan. Keinginan kita saat ini
adalah nanti di 2017, Aceh Timur menjadi daerah yang sukses menjalankan
pemilukada damai, ini yang kita harapkan dan umumnya diseluruh Aceh,” kata Zaqi
Muntaza melalui pers releasenya,, Kamis (18//2//2016).
Lanjutnya, kami juga menuntut agar sikap sikap intimidasi
dalam pemilukada agar dieliminer sedini mungkin. Ini menjadi kewajiban bagi
peserta politik, pemilukada tanpa intimidasi adalah cerminan demokrasi. Nantinya,
hasil yang kita dapatkan adalah benar-benar menjadi pemimpin atas rekomendasi
rakyat yang akan mengawal daerah 5 tahun kedepan.
“Kami sangat mengharapkan para pelaku politik di Aceh
Timur agar dalam penerapannya, menjauhkan setiap indikasi yang merusak nilai
perdamaian. Tentu kami yakin, ini akan terlaksana di Aceh Timur dan juga di
Aceh, jika saja semua pihak menjauhkan setiap sikap-sikap yang merusak
demokrasi,” pintanya.
Mengenai siapa calon yang akan dijagokan untuk Aceh
Timur, kata dia, kami hanya menginginkan pemilukada damai, siapapun calonnya
tentu mereka adalah keterpilihan dari pendukungnya dengan visi misi yang
progresif dan rakyat pasti akan memilih sesuai hati nuraninya.
Hadir dalam pertemuan itu, ketua GP3T Aceh Timur,
ketua umum IPPAT Banda Aceh, direktur IMCC, ketua Jaringan Mahasiswa Peduli
Pemilukada Aceh Timur, Humas GPMP Peureulak Raya, Koordinator GARDA Aceh dan
ketua BEM Fakultas Adab UIN Ar-raniry yang merupakan kader Aceh Timur.[Rls]