IST |
ACEH TAMIANG - Sejumlah warga Kota Kuala Simpang, Kabupaten Aceh
Tamiang, mulanya sempat terkejut oleh aksi nekat seorang tukang becak, Ramli
(26), warga Dusun Arrahmat, Kampung Kota Lintang, yang secara tiba-tiba
menghentikan becaknya di jembatan Kuala Simpang, lalu menceburkan ke
sungai dan tenggelam hilang terseret arus, Sabtu (20/2/16), sekira pukul 15.30
WIB.
Data yang dihimpun
lintasatjeh.com, di lokasi kejadian, terungkap cerita bahwa sebab korban
menghentikan becaknya secara tiba-tiba di jembatan Kuala Simpang, lalu nekad
loncat ke sungai karena pada saat itu diduga korban sedang dalam keadaan
ketakutan dan juga panik.
Menurut salah seorang saksi mata
yang tidak ingin disebut identitasnya menjelaskan, sebelum korban menghentikan
becaknya di jembatan Kuala Simpang, beberapa warga sempat melihat bahwa ada
seseorang yang mengendarai mobil pribadi (jenis mobil serta nomor polisi mobil
tersebut tidak diketahui saksi_red) sedang memanggil-manggil korban.
Walau terlihat sedang dipanggil
oleh seseorang namun korban tidak menghiraukan panggilan tersebut. Malah ada
kesan ketakutan dari diri korban, dan saat sesampainya di jembatan, dengan
secara tiba-tiba korban menghentikan becaknya, lalu bergegas menuju ke atas
pipa PDAM yang terletak disamping bagian luar jembatan, lalu tidak lama
kemudian langsung menceburkan dirinya ke sungai.
Mungkin karena korban tidak bisa
berenang maka jasadnya tenggelam dan terbawa arus sungai Tamiang. Tidak lama
setelah kejadian yang memilukan itu terjadi, terkuak khabar bahwa korban nekad
melakukan aksi locat ke sungai karena beberapa saat sebelum korban melakukan
aksi nekadnya tersebut, becak yang
dikendarai korban sempat keserempet dengan mobil.
"Karena takut kepada
sipemilik mobil, korban langsung lari dengan becaknya dan akhirnya sesampai di
jembatan Kuala Simpang, korban nekad melakukan aksi loncat ke sungai,"
demikian keterangan dari saksi mata.
Sementara itu di tempat terpisah,
Ketua Forum Peduli Rakyat Miskin (FPRM) Aceh, Nasuddin, menyampaikan bahwa aksi
nekad yang dilakukan oleh pria yang berprofesi sebagai tukang becak tersebut
menarik untuk dibedah.
"Kita mohon semoga pihak
Satlantas Polres Aceh Tamiang dapat mengusut insiden yang memilukan
tersebut," ungkap Nasrudin.[zf]