-->

Ini Kecaman Bendahara Soal Bantuan Sapi di Desa Keudee Birem

25 Februari, 2016, 22.46 WIB Last Updated 2016-02-25T15:46:01Z

IST

ACEH TIMUR - Tindakan sepihak Ketua Kelompok Tani yang menjual lima ekor sapi bantuan beserta dua ekor anaknya tanpa sepengetahuan seluruh anggota kelompok 'dikecam keras' oleh salah seorang peserta kelompok bantuan sapi di Desa Keudee Birem, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur.

Karena disinyalir ketua kelompok beserta Geuchik Keudee Birem telah melakukan tindakan kejahatan (penyelewengan bantuan) untuk kepentingan dan memperkaya diri sendiri dengan semena-mena menjual lima ekor sapi bantuan beserta dua ekor anaknya tanpa sepengetahuan seluruh anggota kelompok. 


Bendahara kelompok tani, Rahmani Leo alias Buyung kepada lintasatjeh.com, Kamis (25/2/16), mengatakan siap bersaksi bahwa saat ketua kelompok beserta Geuchik Keudee Birem menjual lima ekor sapi bantuan beserta dua ekor anaknya dengan seharga ± Rp.32 juta, tanpa terlebih dahulu melakukan musyawarah secara bersama dengan seluruh anggota kelompok.

"Terkait adanya surat pernyataan bersama dari para anggota kelompok yang dipegang oleh ketua kelompok ataupun Geuchik Keudee Birem saat ini adalah surat pernyataan bersama yang dibuat setelah kami para anggota kelompok mengetahui dan melakukan protes terhadap ketua kelompok dan Geuchik Keudee Birem karena telah menjual seluruh sapi bantuan beserta anaknya secara diam-diam," terangnya.

Surat pernyataan bersama yang ditandatangani oleh para anggota kelompok sengaja direkayasa oleh ketua kelompok dan Geuchik Keudee Birem dengan cara memundurkan tanggal di surat pernyataan dan saatitu kami para anggota disuruh tandatangani surat tersebut.

"Jadi, keterangan yang disampaikan oleh ketua kelompok dan Geuchik Keudee Birem pada pemberitaan media online Lintas Atjeh, banyak yang tidak benar alias bohong," bebernya lagi.  


Dan menurut Buyung, dirinya tidak pernah menyarankan kepada Geuchik Keudee Birem untuk menjual sapi bantuan tersebut. Itu adalah fitnah keji yang disampaikan oleh geuchik terhadap dirinya. Kata Buyung, selaku bendahara kelompok, dirinya akan bersaksi bahwa semua tindak kejahatan terhadap sapi bantuan di desa adalah ulah Geuchik Keudee Birem bersama ketua kelompok.

"Saya adalah salah satu orang terzalimi. Pasalnya selaku bendahara kelompok, baru beberapa hari yang lalu saya mendapatkan bantuan seekor kambing. Itupun pihak geuchik yang secara tiba-tiba datang ke rumah saya dan mengantarkan uang sebesar 500-an kepada saya. Dan saya sempat heran, kenapa tiba-tiba geuchik berbuat baik kepada saya?," terang Buyung.

Buyung turut menjelaskan, keterangan dari ketua kelompok yang mengatakan bahwa bantuan kambing kepada saya, telah lama diberikan sehingga membuat ketua kelompok lupa tentang waktunya adalah sebuah kebohongan besar. Sebab bantuan tersebut baru diberi oleh geuchik beberapa hari yang lalu, itupun dalam bentuk uang bukan kambing.

"Saya berharap agar rekan-rekan pegiat LSM bersedia mengadvokasi masalah bantuan sapi di Desa Keudee Birem dengan harapan semoga para anggota kelompok mendapatkan keadilan dan ketua kelompok beserta geuchik mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan hukum yang berlalu," demikian pintanya.[zf]
Komentar

Tampilkan

Terkini