-->

Gubernur Janji Bangun Tanggul Penangkal Banjir

16 Februari, 2016, 21.32 WIB Last Updated 2016-02-16T14:32:30Z
TAPAKTUAN Gubernur Aceh, dr H Zaini Abdullah mengatakan akan melakukan berbagai terobosan untuk membangun Aceh yang lebih baik, termasuk membangun tanggul sungai untuk menangkal resiko banjir luapan yang sering melanda berbagai wilayah di Aceh.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Aceh yang yang akrab disapa Doto Zaini dalam lawatannya ke Aceh Selatan dan bersilaturrahmi dengan perwakilan masyarakat Kabupaten Aceh Singkil dan Kota Subulussalam. Pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat dari dua daerah itu berlangsung akrab di Mesjid Jami’ Bakongan, (Senin, 15/2/2016).

Membangun Aceh perlu kerja keras dan usaha yang berkelanjutan baik dari pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota, kata Doto Zaini.

Doto Zaini menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur seperti jalan tembus menuju Buloh Seuma sudah dapat dinikmati masyarakat. Program jalan tembus seperti itu akan dilanjutkan dan terus dipacu agar semua daerah terbebaskan dari keterprncilan, ujarnya.

Sebagaimana diketahui, jalan ke Buloh Seuma, Kecamatan Trumon, Aceh Selatan, merupakan salah satu dari 14 ruas jalan tembus yang selama ini terus dipacu oleh Pemerintah Aceh untuk membuka daerah itu dari terisolir. Adanya jalan tembus tersebut maka potensi  daerah di pedalaman Aceh Selatan itu dapat dipasarkan ke wilayah daerah lain di Aceh.

Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara itu juga mengakui, selama empat tahun masa kepemimpinannya, masih banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan, dan harus dilanjutkan demi terciptanya pembangunan Aceh yang bermartabat. Pembangunan Aceh harus dilakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan, jelasnya.

Maju Lagi untuk Menuntaskan Janji

Dalam kesempatan tersebut, Doto Zaini menyampaikan tekadnya untuk mencalonkan diri kembali pada pemilihan Gubernur Aceh 2017-2022 mendatang. Tekad Doto hanya satu, yaitu untuk menuntaskan janji dan beberapa pekerjaan yang belum selesai di masa pemerintahannya saat ini.

"Saya akan maju kembali pada Pemilihan Kepala Daerah  pada tahun 2017. Saya maju karena ingin menuntaskan dan melaksanakan program yang telah kita canangkan, sesuai  implementasi butir-butiran MoU Helsinki," ujar Gubernur.

Mendengar tekat tersebut, para tokoh masyarakat Subulussalam dan Aceh Singkil menyatakan dukungan penuh kepada dr H Zaini Abdullah, untuk melanjutkan kepemimpinannya dalam memerintah Aceh pada periode lima tahun ke depan.

"Kami perwakilan tokoh masyarakat Aceh Singkil dan Subulussalam sepenuhnya mendukung, dan segera membentuk tim pemenangan dan akan terus bergerak untuk mencari dukungan masyarakat bagi terpilihnya dr H Zaini Abdullah sebagai Gubernur Aceh," tegas H Syarifuddin, selaku perwakilan tokoh masyarakat Subulussalam.

Dukung Pemekaran

Selanjutnya Gubernur dan rombongan bertemu dengan tokoh masyarakat dan Tim Ahli Pembentukan Kabupaten Aceh Selatan Jaya, Rustam Effendi. Pertemuan yang digelar di Dayah Ashabul Yamin itu turut dihadiri oleh anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) Fachrul Razi, Bupati Aceh Selatan, T Sama Indra serta ratusan masyarakat.

Melihat antusiasme masyarakat, Doto Zaini menyatakan dukungannya terhadap terbentuknya kabupaten baru tersebut. Untuk pembentukan Kabupaten Aceh Selatan jaya ini, Saya mendukung 100 persen.

Dukungan yang diberikan oleh Gubernur tersebut bukanlah tanpa alasan. Gubernur melihat komitmen masyarakat dan Bupati Aceh Selatan yang begitu besar bagi pembentukan kabupaten baru yang nantinya akan terdiri atas 11 Kecamatan itu.

Gubernur juga menegaskan, bahwa dokumen pembentukan Kabupaten Aceh Selatan Jaya sudah lengkap dan sudah direkomendasikan ke mendagri.

Saat ini kita masih menunggu konfirmasi dari Kementerian Dalam Negeri terkait persetujuan pembentukan kabupaten baru tersebut karena kewenangan pembentukan daerah baru berada ditangan Menteri Dalam Negeri. Saya harap proses pemekaran ini segera selesai.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur juga menyinggung mengenai keinginan sebahagian kelompok masyarakat yang menghendaki pembentukan Provinsi Alabas.

Mudah-mudahan pembentukan Provinsi baru tidak terjadi, karena hal tersebut dapat menghambat implementasi MoU Helsinki dan UUPA. Dalam MoU telah disebutkan dengan jelas mengenai batas wilayah Pemerintah Aceh, tegas Doto Zaini.

Gubernur juga menjelaskan, dalam waktu dekat pembangunan terowongan di kawasan pegunungan Paro dan Gunung Kulu akan segera dilaksanakan.

Insya Allah kedepan akan segera dibangun terowongan dikawasan Pegunungan Kulu dan Paro. Jika sudah selesai, maka masyarakat di kawasan Barat Selatan dapat memperpendek jarak dan waktu tempuh, sehingga hal-hal yang berkaitan dengan dan pendistribusian hasilbumi dan kelautan serta proses administrasi Pemerintah Aceh dapat lebih cepat tertangani, pungkas Gubernur.

Layak Dibentuk

Sementara itu, Rustam Effendy, selaku Ketua Tim Kajian Pemekaran Aceh Selatan Jaya, menjelaskan, bahwa dirinya bersama tim telah melakukan kajian selama empat tahun mengenai potensi dan studi kelayakan pembentukan kabupaten yang nantinya akan terbagi kepada sebelas kecamatan.

Aceh Selatan Jaya sudah sangat layak untuk dibentuk. Banyak potensi yang dapat dikembangkan di kabupaten ini diantaranya perkebunan, pertanian serta pertambanggan dan kelautan. Ini tentu saja sangat menjanjikan untuk menopang perekonomian masyarakat di kabupaten baru ini nantinya, ujar Rustam.

Tokoh yang juga pernah terlibat dalam Tim Kajian Pemerkaran Aceh Tamiang, Langsa dan Aceh Timur itu juga menjelaskan, bahwa Bupati Aceh Selatan dan seluruh masyarakat gampong yang berada di sebelas kecamatan sangat kompak memberikan dukungan bagi pembentukan kabupaten Aceh Selatan Jaya. [rls]
Komentar

Tampilkan

Terkini