TAPAKTUAN – Gubernur
Aceh, dr H Zaini Abdullah mengatakan akan melakukan berbagai terobosan
untuk membangun Aceh yang lebih baik, termasuk membangun tanggul sungai untuk
menangkal resiko banjir luapan yang sering melanda berbagai wilayah di Aceh.
Hal
tersebut disampaikan Gubernur Aceh yang yang akrab disapa Doto Zaini dalam
lawatannya ke Aceh Selatan dan bersilaturrahmi dengan perwakilan masyarakat
Kabupaten Aceh Singkil dan Kota Subulussalam. Pertemuan dengan tokoh-tokoh
masyarakat dari dua daerah itu berlangsung akrab di Mesjid Jami’
Bakongan, (Senin, 15/2/2016).
“Membangun Aceh perlu
kerja keras dan usaha yang berkelanjutan baik dari pemerintah provinsi maupun
kabupaten/kota,’ kata Doto Zaini.
Doto
Zaini menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur seperti jalan tembus menuju
Buloh Seuma sudah dapat dinikmati masyarakat. Program jalan tembus seperti itu
akan dilanjutkan dan terus dipacu agar semua daerah terbebaskan dari
keterprncilan, ujarnya.
Sebagaimana
diketahui, jalan ke Buloh Seuma, Kecamatan Trumon, Aceh Selatan, merupakan
salah satu dari 14 ruas jalan tembus yang selama ini terus dipacu oleh
Pemerintah Aceh untuk membuka daerah itu dari terisolir. Adanya jalan tembus
tersebut maka potensi daerah di pedalaman Aceh Selatan itu dapat
dipasarkan ke wilayah daerah lain di Aceh.
Alumni
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara itu juga mengakui, selama empat
tahun masa kepemimpinannya, masih banyak pekerjaan rumah yang harus segera
diselesaikan, dan harus dilanjutkan demi terciptanya pembangunan Aceh yang
bermartabat. Pembangunan Aceh harus dilakukan secara berkesinambungan dan
berkelanjutan, jelasnya.
Maju
Lagi untuk Menuntaskan Janji
Dalam
kesempatan tersebut, Doto Zaini menyampaikan tekadnya untuk mencalonkan diri
kembali pada pemilihan Gubernur Aceh 2017-2022 mendatang. Tekad Doto hanya
satu, yaitu untuk menuntaskan janji dan beberapa pekerjaan yang belum selesai
di masa pemerintahannya saat ini.
"Saya
akan maju kembali pada Pemilihan Kepala Daerah pada tahun 2017. Saya maju
karena ingin menuntaskan dan melaksanakan program yang telah kita canangkan,
sesuai implementasi butir-butiran MoU Helsinki," ujar Gubernur.
Mendengar
tekat tersebut, para tokoh masyarakat Subulussalam dan Aceh Singkil menyatakan
dukungan penuh kepada dr H Zaini Abdullah, untuk melanjutkan kepemimpinannya
dalam memerintah Aceh pada periode lima tahun ke depan.
"Kami
perwakilan tokoh masyarakat Aceh Singkil dan Subulussalam sepenuhnya mendukung,
dan segera membentuk tim pemenangan dan akan terus bergerak untuk mencari
dukungan masyarakat bagi terpilihnya dr H Zaini Abdullah sebagai Gubernur
Aceh," tegas H Syarifuddin, selaku perwakilan tokoh masyarakat
Subulussalam.
Dukung
Pemekaran
Selanjutnya
Gubernur dan rombongan bertemu dengan tokoh masyarakat dan Tim Ahli Pembentukan
Kabupaten Aceh Selatan Jaya, Rustam Effendi. Pertemuan yang digelar di Dayah
Ashabul Yamin itu turut dihadiri oleh anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia (DPD-RI) Fachrul Razi, Bupati Aceh Selatan, T Sama Indra serta
ratusan masyarakat.
Melihat
antusiasme masyarakat, Doto Zaini menyatakan dukungannya terhadap terbentuknya
kabupaten baru tersebut. ”Untuk pembentukan Kabupaten Aceh Selatan jaya ini,
Saya mendukung 100 persen.”
Dukungan
yang diberikan oleh Gubernur tersebut bukanlah tanpa alasan. Gubernur melihat
komitmen masyarakat dan Bupati Aceh Selatan yang begitu besar bagi pembentukan
kabupaten baru yang nantinya akan terdiri atas 11 Kecamatan itu.
Gubernur
juga menegaskan, bahwa dokumen pembentukan Kabupaten Aceh Selatan Jaya sudah
lengkap dan sudah direkomendasikan ke mendagri.
“Saat ini kita masih
menunggu konfirmasi dari Kementerian Dalam Negeri terkait persetujuan
pembentukan kabupaten baru tersebut karena kewenangan pembentukan daerah baru
berada ditangan Menteri Dalam Negeri. Saya harap proses pemekaran ini segera
selesai.”
Dalam
kesempatan tersebut, Gubernur juga menyinggung mengenai keinginan sebahagian
kelompok masyarakat yang menghendaki pembentukan Provinsi Alabas.
“Mudah-mudahan
pembentukan Provinsi baru tidak terjadi, karena hal tersebut dapat menghambat
implementasi MoU Helsinki dan UUPA. Dalam MoU telah disebutkan dengan jelas
mengenai batas wilayah Pemerintah Aceh,” tegas Doto Zaini.
Gubernur
juga menjelaskan, dalam waktu dekat pembangunan terowongan di kawasan
pegunungan Paro dan Gunung Kulu akan segera dilaksanakan.
“Insya Allah kedepan
akan segera dibangun terowongan dikawasan Pegunungan Kulu dan Paro. Jika sudah
selesai, maka masyarakat di kawasan Barat Selatan dapat memperpendek jarak dan
waktu tempuh, sehingga hal-hal yang berkaitan dengan dan pendistribusian
hasilbumi dan kelautan serta proses administrasi Pemerintah Aceh dapat lebih
cepat tertangani,” pungkas Gubernur.
Layak
Dibentuk
Sementara
itu, Rustam Effendy, selaku Ketua Tim Kajian Pemekaran Aceh Selatan Jaya,
menjelaskan, bahwa dirinya bersama tim telah melakukan kajian selama empat
tahun mengenai potensi dan studi kelayakan pembentukan kabupaten yang nantinya
akan terbagi kepada sebelas kecamatan.
“Aceh Selatan Jaya
sudah sangat layak untuk dibentuk. Banyak potensi yang dapat dikembangkan di
kabupaten ini diantaranya perkebunan, pertanian serta pertambanggan dan
kelautan. Ini tentu saja sangat menjanjikan untuk menopang perekonomian
masyarakat di kabupaten baru ini nantinya,” ujar Rustam.
Tokoh
yang juga pernah terlibat dalam Tim Kajian Pemerkaran Aceh Tamiang, Langsa dan
Aceh Timur itu juga menjelaskan, bahwa Bupati Aceh Selatan dan seluruh
masyarakat gampong yang berada di sebelas kecamatan sangat kompak memberikan
dukungan bagi pembentukan kabupaten Aceh Selatan Jaya. [rls]