IST |
BATAM - Tak terkecuali wanita pekerja seks komersial (PSK)
yang didatangkan dari beberapa daerah di Indonesia, ternyata kota Batam juga
menjadi daerah yang menggiurkan oleh PSK asing.
Pasca-lebaran keberadaan pekerja seks komersial (PSK) asing
juga terlihat marak di Batam. Sejauh ini, imigrasi Kota Batam belum mampu
mengawasi para PSK asing itu. Bahkan, disinyalir oknum Imigrasi menerima dana
'siluman' dari pengusaha yang menyajikan PSK asing tersebut.
Dari pantauan tribunnewsbatam di sejumlah tempat hiburan
yang tersebar di Batam, keberadaan PSK asing ini. Mereka tidak sulit dijumpai
di sejumlah tempat hiburan malam yang ada di kawasan Nagoya dan Jodoh. PSK
asing yang didatangkan dari sejumlah negara ini bersaing ketat untuk mencari
tamu dengan para PSK pribumi. Bahkan, turis domestik ataupun luar negeri masih
banyak memilih layanan jasa seks para PSK asing ini.
Dari penelusuran tribunnewsbatam di salah satu tempat
hiburan malam di kawasan Nagoya, pengusaha penyedia layanan PSK asing ini
mematok tarif setiap layanan untuk melakukan hubungan haram dari PSK asing
tersebut bervariasi. Adapun bandrol yang diberikan pengusaha jasa seks ini
mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 2,5 juta untuk setiap orangnya.
Pengakuan dari salah seorang penyedia PSK asing ini, katanya,
tingginya harga booking setiap PSK asing ini dikarenakan banyaknya biaya
siluman yang harus didistribusikan pengusaha kepada oknum aparat. Hal ini untuk
menutupi seluruh biaya agar usaha 'ilegal' tetap berjalan, pengusaha memberikan
harga tinggi untuk setiap PSK asing tersebut.
Namun tidak sembarangan orang yang mendapat kesempatan
layanan seks PSK asing ini. Pasalnya, pengusaha cukup berhati-hati untuk
melihat calon tamu. Pasalnya, persaingan usaha yang melanggar aturan
keimigrasian ini cukup ketat. Hingga diantara pengusaha saling berjaga-jaga
dari jebakan
"Bukan kita saja yang menyediakan PSK asing di Batam
ini. Kita masih menyedia tempat PSK asing ini. Ada juga pengusaha yang
menempatkan PSK asing ini di rumah-rumah saja, jadi pengusaha itu sudah ada
pelanggan tetap. Jadi setiap butuh tinggal telepon saja," ujar salah
seorang papi PSK asing yang beroperasi di sekitar kawasan Jodoh ini.
Lelaki berpenampilan perlente ini mengakui, dalam
menjalankan bisnis ilegalnya ini ia harus mengeluarkan biaya yang sangat
tinggi. Dan biaya yang dikeluarkan untuk oknum aparat untuk menjaga keamanan
dan kenyamanannya dalam menjalankan operasioanl usahanya itu sendiri.
"Kita harus pandai-pandailah. Namanya juga bisnis
'abu-abu'. Kalau tidak koordinasi, bisa gawat," ujarnya seraya mengisap
dalam rokok menthol kegemarannya.
Papi ini menjelaskan, walau menyediakan PSK asing, namun
pihak pengelola tidak memajang PSK asing seperti PSK lokal. PSK asing itu
ditempatkan dalam suatu ruangan yang tidak bisa dilihat oleh pengunjung.
"PSK asingnya di dalamlah, kalau kita pajang besar
risikonya. Kalau tamu mau, tinggal bilang saja. Mau yang China, Filipina atau
Barat. Tapi tarifnya beda-beda kita bandrol. Untuk shorttime kita pukul rata,
satu jam Rp 1 juta. Tempat boleh tamu yang nentukan, tapi selama shorttime itu
ditunggu anggota kita," beber papi.[ tribunnewsbatam]