-->

Doto Zaini : Pemerintah Aceh Prioritaskan Mutu Lembaga Pendidikan

16 Februari, 2016, 14.35 WIB Last Updated 2016-02-16T07:35:43Z

IST

TAPAKTUAN – Dayah dan pesantren adalah salah satu sistem pendidikan yang berkembang di tengah masyarakat Aceh. Oleh karena itu, Pemerintah Aceh berkomitmen untuk terus memprioritaskan peningkatan mutu  lembaga pendidikan yang telah melahirkan ulama-ulama besar Aceh hingga saat ini.

Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Aceh, dr. H. Zaini Abdullah, dalam sambutan singkatnya saat menghadiri Maulid Akbar yang dipusatkan di lapangan Kecamatan Bakongan, (Senin, 15/2/2016).

"Dayah telah membentuk ciri khas masyarakat Aceh yang kental dengan semangat keislaman dan peduli terhadap masyarakat kurang mampu seperti anak yatim dan fakir miskin. Oleh karena itu, Pemerintah Aceh sudah sepakat untuk menjadikan peningkatan kualitas dayah sebagai salah satu program prioritas kedepan," ujar Gubernur.

Pria yang akrab disapa Doto Zaini itu menjelaskaan, program pembangunan dayah sangat penting karena keberadaan lembaga tersebut dapat memberikan solusi dalam pembentukan akhlak islami di tengah-tengah kencangnya arus globalisasi.

"Dayah telah melahirkan banyak Ulama sebagai pembina dan pembimbing ummat. Oleh karenanya, keberadaan dayah atau pesantren ini harus terus kita perkuat, agar dayah terus mampu menghadapi perkembangan zaman, dengan tetap menjaga aqidah dan moralitas ummat," ujar Doto Zaini.

Gubernur menambahkan, program penguatan dayah harus pula dibarengi dengan pembinaan terhadap para kader ulama dan para da'i di daerah terpencil, pedalaman dan daerah perbatasan.

"Keberadaan para da’i dan ulama di daerah perbatasan dan terpencil ini penting untuk terus kita perkuat sebagai pelindung masyarakat Aceh dari pengaruh dan budaya tidak islami," tambah Doto Zaini.

Doto jugaberharap agar para da’’i di daerah perbatasan tetap tabah dan istiqamah dalam menjalankan tugas dan misi mulia tersebut. "Insya Allah apa yang diperlukan akan kita bantu, termasuk dengan meningkatkan insentif bagi para da’i.” 

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Zaini turut menyampaikan hasratnya agar para da'i, mubaligh dan ulama Aceh dapat berkiprah bukan hanya untuk Aceh dan Indonesia tetapi juga luar negeri.

"Kita percaya, da’i-da’i kita memiliki kemampuan yang tidak kalah dengan da’I luar Aceh. Itu sebabnya, saya menyambut baik jika ada pertemuan atau Muzakarah Ulama Internasional diadakan di Aceh. Kita ingin Aceh dikenal kembali sebagai negeri para Ulama. Sebagaimana kita ketahui, di masa lampau banyak orang luar yang belajar agama di Aceh. Insya Allah, dengan doa dan upaya kita bersama hal tersebut dapat kita wujudkan," ujar Gubernur.

Gubernur Santuni Seratusan Yatim

Selain menghadiri Maulid Akbar, Gubernur berserta Bupati Aceh Selatan, T Sama Indra turut memberikan santunan kepada  122 anak yatim dari berbagai panti asuhan dan dayah di Aceh Selatan.

Doto Zaini menghimbau semua pihak untuk memberikan perhatian penuh kepada anak-anak yatim untuk mendapatkan pendidikan dan hidup yang layak seperti masyarakat lainnya.

"Ingatlah, Nabi Muhammad juga yatim piatu sejak kecil, maka dari itu kita harus mengutamakan hak untuk anak yatim. Anak yatim harus kita perhatikan 100 persen  supaya mereka dapat merasakan kebahagian seperti anak-anak lainnya yang punya kasih sayang dari kedua orang tua mereka," pesan Gubernur.

Doto juga menyampaikan tentang pentingnya menjadikan peringatan Maulid Nabi Muhammad dijadikan sebagai momentum silaturrahmi dan instrospeksi diri.

Turut hadir pada acara Maulid Akbar tersebut anggota DPD-RI, Fachrul Razi, Pimpinan Pesantren Ashabul Yamin, Waled Marhaban,  Kepala Dinas Sosial, Alhudri, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Said Rasul, Kepala Dinas Bina Marga, Rizal Aswandi, Kepala Dinas Pengairan Aceh, Syamsulrizal Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) dan SKPD terkait.[Rls]
Komentar

Tampilkan

Terkini