IST |
TANJUNG BALAI - Berselang beberapa saat setelah munculnya
berita tentang kandasnya Kapal Motor (KM) Dasa Cita yang mengangkut 50 ton
monza (pakaian bekas) dari Malaysia di perairan selat Malaka, tepatnya 5 (lima)
mil dari Kuala Parek atau 1,5 jam perjalanan dengan menggunakan boat dari
Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Desa Labuhan Keude, Kecamatan Sungai Raya, Selasa
(9/2/2016).
Muncul kembali sebuah informasi tentang tenggelamnya satu
Kapal Layar Motor (KLM) Alah Air Jaya yang mengangkut 450 karung gula pasir
dari pelabuhan Photklang Malaysia menuju pelabuhan Sabang di perairan selat
malaka, tepatnya di perbatasan Indonesia - Malaysia, Selasa (9/2/2916), sekira
pukul 14.00 WIB.
Informasi yang dihimpun lintasatjeh.com, KLM Alah Air Jaya
tersebut milik seorang warga Tanjung Balai, Sumatera Utara, yang bernama Haji
Budi. KLM Alah Air Jaya berangkat dari Pelabuhan Tanjung Balai menuju pelabuhan
Photklang Malaysia, pada 27 Januari 2016
kemarin, tujuan mengangkut gula pasir milik pengusaha gula di Sabang, Puyung.
Setelah selesai pemuatan gula pada tanggal 1 s.d 5 Februari
2016, Kapal KLM Alah Air Jaya bergerak dari pelabuhan Photklang Malaysia menuju
ke pelabuhan Sabang, dengan bermuatan 450 karung gula pasir beserta 15 (lima
belas) orang ABK kapal.
Karena cuaca ekstrim, tiba-tiba KLM Alah Air Jaya oleng dan
kemudi kapal tidak dapat di kendalikan lagi oleh sang Kapten yang bernama Ilham
(warga Tanjung Balai). Lambung KLM Alah Air Jaya pecah dan tenggelam dilokasi
kejadian, tepatnya di wilayah perbatasan perairan Malaysia -Indonesia.
Dikabarkan seluruh ABK yang berjumlah 15 orang (semua warga
Tanjung Balai) telah diselamatkan oleh perahu nelayan.
Saat berita ini diturunkan, pihak-pihak terkait belum dapat
dimintai keterangan.[zf]