Menuju Pilkada Aceh 2017
Terlepas mungkin atau tidak mungkin, ini hanya sebatas mimpi
anak negeri yang terobsesi terhadap lahirnya sosok pemimpin negeri yang
memiliki pengalaman dan kredibilitas mumpuni, karena sudah tak diragukan lagi
strategi birokrasi dalam membangun daerah.
Demikian juga gonjang-ganjing pilkada Aceh sudah hangat
diperbincangkan semua kalangan, di lingkungan kerja, di rumah, apalagi di
warung-warung kopi.
Terlebih, beberapa putra terbaik Aceh sudah mendeklarasikan
diri, bahkan sudah beberapa diantaranya melakukan gerilya politik ke berbagai
daerah mulai wilayah pesisir utara timur, barat selatan bahkan sudah menginvasi
kampus-kampus, dayah-dayah dan pesantren-pesantren untuk sekedar bersilaturahmi
dan sekedar 'mengharap' dukungan pencalonannya.
Kandidat yang kini muncul, sebut saja beberapa mantan
petinggi GAM seperti Muzakir Manaf, dr. Zaini Abdullah, drh. Irwandi Yusuf dan
Zakaria Saman. Termasuk kandidat dari birokrat seperti Tarmizi Karim dan
politikus PAN, Farhan Hamid juga secara tegas sudah menyatakan maju sebagai
kandidat calon Gubernur Aceh pada Pilkada 2017 mendatang, baik dengan kendaraan
partai maupun jalur independen apabila dukungan partai tak bisa diharapkan.
Memang kandidat-kandidat yang saat ini muncul, memiliki
basis-basis pendukung yang militan. Selain itu kelebihan-kelebihan kandidat
yang ada patut 'dijual' pendukungnya untuk meyakinkan masyarakat Aceh kalau
kandidatnya layak dipilih dan kredible memimpin Aceh menuju Aceh yang aman,
maju, adil, makmur dan sejahtera seperti cita-cita yang tertuang dalam MoU
Helsinki.
Masyarakat patut bangga karena memiliki putra-putra
berdedikasi dalam memimpin Aceh. Nah, apa jadinya kalau “mimpi” tentang
kandidat Cagub/Cawagub Aceh merupakan kombinasi dan perkawinan silang antara
putra-putra terbaik Aceh dengan para pemimpin daerah tersohor di beberapa
wilayah di Indonesia.
Ini Kandidat “Pilihan Saya” pasangan Cagub/Cawagub Pilkada
Aceh 2017, dengan asumsi tokoh Aceh merupakan calon gubernur. Ada pasangan
Muzakir Manaf dan Airin Rachmy Diany, dr. Zaini Abdullah dan Ahok, Irwandi Yusuf
dengan H. Lulung, Zakaria Saman dan Ganjar Pranowo. Selanjutnya Tarmizi Karim
dengan Ridwan Kamil dan Farhan Hamid berpasangan dengan Tri Rismaharini.
Berikut sedikit kupasan profil masing-masing tokoh:
Muzakir Manaf
Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau yang akrab disapa
Mualem merupakan
Mantan Panglima GAM, saat ini masih dicintai masyarakat Aceh dan Mualem membuka diri
dengan partai nasional dan lokal demi membangun Aceh bersama yang lebih baik
lagi. Tentu
taktik dan strategi politik ini menjadi kekuatan untuk mendulang suara dan meraih kemenangan.
Airin Rachmi Diany
Airin Rachmi Diany adalah Walikota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Airin Rachmi Diany merupakan walikota tangerang selatan untuk periode 2011-2016, setelah memenangkan pilkada tangerang selatan dengan meraup suara sebanyak 188.893. Airin juga pernah mendapatkan dua penghargaan yaitu Kartini Indonesia 2010 diberikan oleh Internasional Human Recources Development Programme dan Tokoh Generasi Plural, Aktivis Sosial dan Kemanusiaan yang diberikan oleh Forum Pembauran Kebangsaan. Perempuan yang sudah berkeluarga dan mempunyai dua anak ini untuk saat ini memfokuskan diri agar berguna tidak hanya bagi keluarga maupun orang-orang di sekitarnya, terlebih masyarakat Kota Tangerang Selatan.
dr. Zaini Abdullah
dr. Zaini Abdullah akrab dipanggil Doto Zaini, selama
menjabat sebagai Gubernur Aceh sejak 2012 hingga sekarang, Zaini Abdullah telah
berhasil membawa Aceh ke arah yang lebih baik. Banyak bukti yang dapat
dijadikan tolak ukur keberhasilannya. Keberhasilan Doto Zaini antara lain,
berhasil memperjuangkan dana pembangunan masjid raya Baiturrahman layaknya
masjid Madinah, pembangunan jembatan Lamnyong, telah memperjuangkan disahkannya
PP Migas, berhasil menjalankan program Jaminan Kesahatan Rakyat Aceh (JKRA),
dan telah melakukan pembangunan yang merata di seluruh Aceh. Gubernur Zaini
juga konsisten dalam menegakkan syariat Islam, ini dibuktikan dengan sudah
disahkannya Qanun Syariat Islam. Dan masih banyak pendukung di akar rumput.
Basuki Tjahaya Purnama/Ahok
Basuki Tjahaya Purnama atau akrab disapa Ahok merupakan warga negara Indonesia dari etnis Tionghoa pertama yang menjadi Gubernur DKI Jakarta. Basuki pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI dari 2012-2014 mendampingi Joko Widodo sebagai Gubernur. Sebelumnya Basuki merupakan anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat periode 2009-2014 dari Partai Golkar namun mengundurkan diri pada 2012 setelah mencalonkan diri sebagai wakil gubernur DKI Jakarta untuk Pemilukada 2012. Dia pernah pula menjabat sebagai Bupati Belitung Timur periode 2005-2006.
Irwandi Yusuf
Keberhasilan Irwandi Yusuf juga tak
bisa dipandang sebelah mata, yang dirasakan oleh rakyat antara lain perbaikan
dan menumbuhkan perekonomian usai Aceh dihantam Tsunami yang membuat Aceh mengalami
inflasi. Irwandi mulai membangun Aceh dengan memberikan kesehatan
gratis kepada masyrakat Aceh. Hanya dengan memiliki KTP Aceh seluruh orang Aceh
dapat pergi ke rumah sakit secara gratis. Program kesehatan gratis yang lebih
dikenal dengan sebutan jaminan kesehatan Aceh (JKA), inilah yang masih dirindukan
kepemimpinan sosok Irwandi Yusuf.
Lulung Abraham Lunggana/H. Lulung
Lulung Abraham Lunggana dikenal H. Lulung merupakan tokoh muda Betawi asal Tanah Abang. Lulung mengawalinya usahanya dimulai dari pengumpul sampah kardus bekas hingga barang bekas. karirnya mulai menanjak ketika kemudian ia bermain dalam usaha pengamanan di Tanah Abang. Dia mendirikan PT Putraja Perkasa, lalu PT Tujuh Fajar Gemilang, dan PT Satu Komando Nusantara. Perusahaan ini disesuaikan dengan bidang Lulung, yaitu jasa keamanan, perparkiran, dan penagihan utang. Berbagai jabatan organisasi diembannya. Sebelum terpilih sebagai Ketua DPW PP DKI Jakarta, dia adalah Ketua DPC PPP Jakarta Pusat. Dia juga dikenal sebagai Ketua Pemuda Panca Marga DKI Jakarta dan Sekretaris Umum Badan Musyawarah (Bamus) Betawi. Di luar itu, dia juga dikenal sebagai tokoh Tanah Abang yang disegani. Sekitar 2000 orang telah berhimpun padanya, dan disalurkan menjadi tenaga kerja produktif di berbagai sentra bisnis Tanah Abang. Salah satu langkah kongkret yang telah dilakukan Lulung selaku Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat ini, di antaranya adalah dengan mendesak Unit Pelaksana Teknis (UPT) Parkir Dinas Perhubungan DKI Jakarta tidak menelantarkan sekitar 300 juru parkir (jukir) pada jalur busway yang ditutup pemprov.
Zakaria
Saman
Zakaria Saman, Tuha Peut Partai Aceh, yang
juga mantan Menteri Pertahanan GAM, mengaku sudah cukup lama bersabar melihat
Aceh diperlakukan semena-mena oleh rekan sejawatnya. Kedekatan dengan mantan kombatan
di akar rumput, adanya komunikasi yang sangat baik dengan Presiden Jokowi dan
Wapres Yusuf Kalla juga menjadi modal memuluskan pencalonannya untuk bertarung
secara sehat di Pilkada Aceh.
Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo resmi dilantik menjadi Gubernur Jawa Tengah periode 2013-2018 pada 23 Agustus 2013. Ganjar bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) bersama Megawati. Pernah tercatat sebagai Anggota DPR RI Komisi IV. Kegigihan dan keberanian untuk bersuara menjadikan reputasinya meningkat di kancah politik. Ganjar dinilai sebagai politikus yang berprinsip. Ia pun terpilih lagi dalam pemilu tahun 2009 dan dipercaya menduduki jabatan Wakil Ketua Komisi II untuk urusan dalam negeri hingga 2014 nanti, serta panitia angket pengusutan kasus Bank Century.
Tarmizi Karim
Sementara, Tarmizi Karim adalah salah seorang putra Aceh terbaik di Pemerintah Pusat.
Tarmizi Karim dipakai oleh dua presiden berbeda yakni SBY dan Jokowi sebagai
pejabat gubernur. Rekam jejak Tarmizi Karim di bidang birokrasi, pengalamannya
sebagai mantan pejabat gubernur Aceh pada 2012 dan sebagai mantan Bupati Aceh
Utara layak layak diperhitungkan di Pilkada Aceh.
Ridwan Kamil
Sosok walikota satu ini sangat terkenal di kalangan masyarakat Bandung sebagai pemimpin yang membawa perubahan bagi kota Bandung. Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil yang menjabat sebagai walikota Bandung. Ridwan Kamil juga berkontribusi dalam design arsitektur Museum Tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam. Sebagai arsitek Ridwan memiliki visi yang jelas dalam membangun kota yang lebih berwawasan lingkungan. Dia membangun dan membenahi taman-taman, dan mendorong masyarakat untuk mengembangkan gaya hidup yang ramah lingkungan seperti menggunakan sepeda dalam beraktivitas.
Farhan Hamid
Kemudian sosok Farhan Hamid juga sudah
mendapat restu dari DPP PAN, Zulkifli Hasan bahkan PAN mengaskan, memilih
Farhan Hamid sebagai calon yang akan diusung sebagai Cagub Aceh. Menurut
Zulkifli, Farhan adalah tokoh nasional yang sudah sangat berpengalaman. Dia
kader PAN dan kemampuannya juga tidak terbantahkan lagi, jadi sangat cocok
untuk kita usung. Apalagi saat ini
tercatat sebagai Anggota DPR RI.
Tri
Rismaharini
Tri Rismaharini yang merupakan Walikota Surabaya dimana ia menjadi salah satu pimpinan
terbaik di Indonesia. Ia menjabat sebagai Walikota Surabaya sejak tahun 2010,
ia menjadi wanita pertama yang terpilih sebagai Wali Kota Surabaya. Ia lulusan
Arsitektur dan Pasca sarjana Managemen Pembangunan Kota dari Institut Teknologi
Sepuluh November. Ia di usung oleh Partai PDI P, sebelum menjabat sebagai Wali
Kota Surabaya, ia menjabat sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Surabaya, Kepala Badan Perencanaan Kota Surabaya.
Nah, itulah popularitas dan kehebatan
masing-masing tokoh pemimpin daerah. Sekali lagi ini hanya celoteh tentang
“Mimpi” Anak Negeri Untuk
Kandidat Pilkada Aceh 2017. Yang terpenting, siapa pilihan anda, siapapun idola
anda, Aceh tetap aman, damai dan masyarakatnya sejahtera. Selamat menikmati
“KOPI” politik menjelang Pilkada Aceh 2017.[Redaksi/Internet]