-->

Celoteh “Mimpi” Anak Negeri Untuk Kandidat Pilkada Aceh 2017

15 Februari, 2016, 14.02 WIB Last Updated 2016-02-15T11:02:37Z

Menuju Pilkada Aceh 2017
Terlepas mungkin atau tidak mungkin, ini hanya sebatas mimpi anak negeri yang terobsesi terhadap lahirnya sosok pemimpin negeri yang memiliki pengalaman dan kredibilitas mumpuni, karena sudah tak diragukan lagi strategi birokrasi dalam membangun daerah.

Demikian juga gonjang-ganjing pilkada Aceh sudah hangat diperbincangkan semua kalangan, di lingkungan kerja, di rumah, apalagi di warung-warung kopi.

Terlebih, beberapa putra terbaik Aceh sudah mendeklarasikan diri, bahkan sudah beberapa diantaranya melakukan gerilya politik ke berbagai daerah mulai wilayah pesisir utara timur, barat selatan bahkan sudah menginvasi kampus-kampus, dayah-dayah dan pesantren-pesantren untuk sekedar bersilaturahmi dan sekedar 'mengharap' dukungan pencalonannya.

Kandidat yang kini muncul, sebut saja beberapa mantan petinggi GAM seperti Muzakir Manaf, dr. Zaini Abdullah, drh. Irwandi Yusuf dan Zakaria Saman. Termasuk kandidat dari birokrat seperti Tarmizi Karim dan politikus PAN, Farhan Hamid juga secara tegas sudah menyatakan maju sebagai kandidat calon Gubernur Aceh pada Pilkada 2017 mendatang, baik dengan kendaraan partai maupun jalur independen apabila dukungan partai tak bisa diharapkan.

Memang kandidat-kandidat yang saat ini muncul, memiliki basis-basis pendukung yang militan. Selain itu kelebihan-kelebihan kandidat yang ada patut 'dijual' pendukungnya untuk meyakinkan masyarakat Aceh kalau kandidatnya layak dipilih dan kredible memimpin Aceh menuju Aceh yang aman, maju, adil, makmur dan sejahtera seperti cita-cita yang tertuang dalam MoU Helsinki.   

Masyarakat patut bangga karena memiliki putra-putra berdedikasi dalam memimpin Aceh. Nah, apa jadinya kalau “mimpi” tentang kandidat Cagub/Cawagub Aceh merupakan kombinasi dan perkawinan silang antara putra-putra terbaik Aceh dengan para pemimpin daerah tersohor di beberapa wilayah di Indonesia.

Ini Kandidat “Pilihan Saya” pasangan Cagub/Cawagub Pilkada Aceh 2017, dengan asumsi tokoh Aceh merupakan calon gubernur. Ada pasangan Muzakir Manaf dan Airin Rachmy Diany, dr. Zaini Abdullah dan Ahok, Irwandi Yusuf dengan H. Lulung, Zakaria Saman dan Ganjar Pranowo. Selanjutnya Tarmizi Karim dengan Ridwan Kamil dan Farhan Hamid berpasangan dengan Tri Rismaharini.

Berikut sedikit kupasan profil masing-masing tokoh:

Muzakir Manaf

Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem merupakan Mantan Panglima GAM, saat ini masih dicintai masyarakat Aceh dan Mualem membuka diri dengan partai nasional dan lokal demi membangun Aceh bersama yang lebih baik lagi. Tentu taktik dan strategi politik ini menjadi kekuatan untuk mendulang suara dan meraih kemenangan.

Airin Rachmi Diany

Airin Rachmi Diany adalah Walikota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Airin Rachmi Diany merupakan walikota tangerang selatan untuk periode 2011-2016, setelah memenangkan pilkada tangerang selatan dengan meraup suara sebanyak 188.893. Airin juga pernah mendapatkan dua penghargaan yaitu Kartini Indonesia 2010 diberikan oleh Internasional Human Recources Development Programme dan Tokoh Generasi Plural, Aktivis Sosial dan Kemanusiaan yang diberikan oleh Forum Pembauran Kebangsaan. Perempuan yang sudah berkeluarga dan mempunyai dua anak ini untuk saat ini memfokuskan diri agar berguna tidak hanya bagi keluarga maupun orang-orang di sekitarnya, terlebih masyarakat Kota Tangerang Selatan.

dr. Zaini Abdullah

dr. Zaini Abdullah akrab dipanggil Doto Zaini, selama menjabat sebagai Gubernur Aceh sejak 2012 hingga sekarang, Zaini Abdullah telah berhasil membawa Aceh ke arah yang lebih baik. Banyak bukti yang dapat dijadikan tolak ukur keberhasilannya. Keberhasilan Doto Zaini antara lain, berhasil memperjuangkan dana pembangunan masjid raya Baiturrahman layaknya masjid Madinah, pembangunan jembatan Lamnyong, telah memperjuangkan disahkannya PP Migas, berhasil menjalankan program Jaminan Kesahatan Rakyat Aceh (JKRA), dan telah melakukan pembangunan yang merata di seluruh Aceh. Gubernur Zaini juga konsisten dalam menegakkan syariat Islam, ini dibuktikan dengan sudah disahkannya Qanun Syariat Islam. Dan masih banyak pendukung di akar rumput.

Basuki Tjahaya Purnama/Ahok

Basuki Tjahaya Purnama atau akrab disapa Ahok merupakan warga negara Indonesia dari etnis Tionghoa pertama yang menjadi Gubernur DKI Jakarta. Basuki pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI dari 2012-2014 mendampingi Joko Widodo sebagai Gubernur. Sebelumnya Basuki merupakan anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat periode 2009-2014 dari Partai Golkar namun mengundurkan diri pada 2012 setelah mencalonkan diri sebagai wakil gubernur DKI Jakarta untuk Pemilukada 2012. Dia pernah pula menjabat sebagai Bupati Belitung Timur periode 2005-2006.


Irwandi Yusuf

Keberhasilan Irwandi Yusuf juga tak bisa dipandang sebelah mata, yang dirasakan oleh rakyat antara lain perbaikan dan menumbuhkan perekonomian usai Aceh dihantam Tsunami yang membuat Aceh mengalami inflasi.  Irwandi mulai membangun Aceh dengan memberikan kesehatan gratis kepada masyrakat Aceh. Hanya dengan memiliki KTP Aceh seluruh orang Aceh dapat pergi ke rumah sakit secara gratis. Program kesehatan gratis yang lebih dikenal dengan sebutan jaminan kesehatan Aceh (JKA), inilah yang masih dirindukan kepemimpinan sosok Irwandi Yusuf.

Lulung Abraham Lunggana/H. Lulung

Lulung Abraham Lunggana dikenal H. Lulung merupakan tokoh muda Betawi asal Tanah Abang. Lulung mengawalinya usahanya dimulai dari pengumpul sampah kardus bekas hingga barang bekas. karirnya mulai menanjak ketika kemudian ia bermain dalam usaha pengamanan di Tanah Abang. Dia mendirikan PT Putraja Perkasa, lalu PT Tujuh Fajar Gemilang, dan PT Satu Komando Nusantara. Perusahaan ini disesuaikan dengan bidang Lulung, yaitu jasa keamanan, perparkiran, dan penagihan utang.  Berbagai jabatan organisasi diembannya. Sebelum terpilih sebagai Ketua DPW PP DKI Jakarta, dia adalah Ketua DPC PPP Jakarta Pusat. Dia juga dikenal sebagai Ketua Pemuda Panca Marga DKI Jakarta dan Sekretaris Umum Badan Musyawarah (Bamus) Betawi. Di luar itu, dia juga dikenal sebagai tokoh Tanah Abang yang disegani. Sekitar 2000 orang telah berhimpun padanya, dan disalurkan menjadi tenaga kerja produktif di berbagai sentra bisnis Tanah Abang. Salah satu langkah kongkret yang telah dilakukan Lulung selaku Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat ini, di antaranya adalah dengan mendesak Unit Pelaksana Teknis (UPT) Parkir Dinas Perhubungan DKI Jakarta tidak menelantarkan sekitar 300 juru parkir (jukir) pada jalur busway yang ditutup pemprov.

Zakaria Saman

Zakaria Saman, Tuha Peut Partai Aceh, yang juga mantan Menteri Pertahanan GAM, mengaku sudah cukup lama bersabar melihat Aceh diperlakukan semena-mena oleh rekan sejawatnya. Kedekatan dengan mantan kombatan di akar rumput, adanya komunikasi yang sangat baik dengan Presiden Jokowi dan Wapres Yusuf Kalla juga menjadi modal memuluskan pencalonannya untuk bertarung secara sehat di Pilkada Aceh.

Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo resmi dilantik menjadi Gubernur Jawa Tengah periode 2013-2018 pada 23 Agustus 2013. Ganjar bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) bersama Megawati. Pernah tercatat sebagai Anggota DPR RI Komisi IV. Kegigihan dan keberanian untuk bersuara menjadikan reputasinya meningkat di kancah politik. Ganjar dinilai sebagai politikus yang berprinsip. Ia pun terpilih lagi dalam pemilu tahun 2009 dan dipercaya menduduki jabatan Wakil Ketua Komisi II untuk urusan dalam negeri hingga 2014 nanti, serta panitia angket pengusutan kasus Bank Century.


Tarmizi Karim

Sementara, Tarmizi Karim adalah salah seorang putra Aceh terbaik di Pemerintah Pusat. Tarmizi Karim dipakai oleh dua presiden berbeda yakni SBY dan Jokowi sebagai pejabat gubernur. Rekam jejak Tarmizi Karim di bidang birokrasi, pengalamannya sebagai mantan pejabat gubernur Aceh pada 2012 dan sebagai mantan Bupati Aceh Utara layak layak diperhitungkan di Pilkada Aceh.

Ridwan Kamil

Sosok walikota satu ini sangat terkenal di kalangan masyarakat Bandung sebagai pemimpin yang membawa perubahan bagi kota Bandung. Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil yang menjabat sebagai walikota Bandung. Ridwan Kamil juga berkontribusi dalam design arsitektur Museum Tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam. Sebagai arsitek Ridwan memiliki visi yang jelas dalam membangun kota yang lebih berwawasan lingkungan. Dia membangun dan membenahi taman-taman, dan mendorong masyarakat untuk mengembangkan gaya hidup yang ramah lingkungan seperti menggunakan sepeda dalam beraktivitas. 

Farhan Hamid

Kemudian sosok Farhan Hamid juga sudah mendapat restu dari DPP PAN, Zulkifli Hasan bahkan PAN mengaskan, memilih Farhan Hamid sebagai calon yang akan diusung sebagai Cagub Aceh. Menurut Zulkifli, Farhan adalah tokoh nasional yang sudah sangat berpengalaman. Dia kader PAN dan kemampuannya juga tidak terbantahkan lagi, jadi sangat cocok untuk kita usung. Apalagi saat ini tercatat sebagai Anggota DPR RI.

Tri Rismaharini 

Tri Rismaharini yang merupakan Walikota Surabaya dimana ia menjadi salah satu pimpinan terbaik di Indonesia. Ia menjabat sebagai Walikota Surabaya sejak tahun 2010, ia menjadi wanita pertama yang terpilih sebagai Wali Kota Surabaya. Ia lulusan Arsitektur dan Pasca sarjana Managemen Pembangunan Kota dari Institut Teknologi Sepuluh November. Ia di usung oleh Partai PDI P, sebelum menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, ia menjabat sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya, Kepala Badan Perencanaan Kota Surabaya.

Nah, itulah popularitas dan kehebatan masing-masing tokoh pemimpin daerah. Sekali lagi ini hanya celoteh tentang “Mimpi” Anak Negeri Untuk Kandidat Pilkada Aceh 2017. Yang terpenting, siapa pilihan anda, siapapun idola anda, Aceh tetap aman, damai dan masyarakatnya sejahtera. Selamat menikmati “KOPI” politik menjelang Pilkada Aceh 2017.[Redaksi/Internet]
Komentar

Tampilkan

Terkini