IST |
JAKARTA - Partai Golkar (PG) telah memutuskan untuk menggelar
Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Munaslub akan digelar paling lambat
Mei 2016.
Untuk
persiapan Munaslub tersebut, Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasona Laoly
telah memperpanjang Surat Keputusan (SK) pengesahanan kepenggurusan hasil Munas
di Riau tahun 2009 lalu untuk waktu enam bulan kedepan.
Sejauh
ini, sudah muncul sejumlah nama yang akan menjadi calon Ketua Umum (Caketum)
PG. Diantaranya Airlangga Hartato, Ade Komarudin, dan Setya Novanto.
Ketua
DPP PG dari kubu Agung Laksono (AL) Melki Laka Lena mengemukakan bursa
perebutan Ketum masih dinamis dan mencair. Pertarungan belum mengkrucut pada
nama-nama tertentu karena kepanitiannya belum terbentuk.
"Masih
sangat cair pertarungannya. Nanti kalau sudah jelas siapa peserta dan
panitiannya sudah terbentuk, baru mulai gerakan-gerakan dukung-mendukung,"
kata Melki di Jakarta, Selasa (2/2).
Ia
menjelaskan setelah AL dan Aburizal Bakrie (ARB) menyatakan tidak akan maju
dalam bursa pemilihan maka praktis kondisi Golkar adalah mulai dari nol.
Siapapun bisa mencalonkan diri dan untuk mencalonkan diri, semua harus dari
titik nol.
Dia
berharap kepanitiaan Munaslub segera terbentuk. Setelah itu diverifikasi
pesertannya sesuai SK dari Menkumham.
Dia
juga meminta Tim Transisi yang diketuai Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK)
memantau dan mengawasi perjalanan Munas. Jika dilepas tanpa pengawasan,
pontensi konflik bisa kembali muncul.
"Tim
Transisi harus memastikan Munaslub berjalan demokratis dan terbuka," tegas
Melki. [Suara Pembaruan]