BIREUN -
Secara resmi Kabupaten Bireuen mendeklarasikan
diri sebagai salah satu kabupaten peduli pendidikan inklusi dan sekaligus
pencanangan Budaya Baca, Kamis (11/2/16), berlangsung di halaman pendopo
Bupati Bireuen.
Hal itu
ditandai dengan pemotongan pita dan memukul rapai bersama tanda dimulainya
sebagai daerah yang mengedepankan anak-anak berkebutuhan khusus dan sekaligus pencanangan
kabupaten literasi. Acara dipimpin langsung oleh Kadis
Pendidikan Provinsi
Aceh, Drs.
Hasanuddin Darjo, MM bersama Perwakilan Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus
dan Layanan Khusus (PKLK) Kementrian Kebudayaan dan Pendidikan Republik Indonesia
Siti Maratul Fadhila, didampingi
Bupati Bireuen, H. Ruslan H. M
Daud beserta jajarannya.
Acara yang dilaksanakan oleh
Dinas Pendidikan
Kabupaten Bireuen itu dengan menampilkan kreatifitas anak berkebutuhan
khusus dalam memandu lagu Indonesia Raya oleh anak-anak tuna
rungu, kemudian pembacaan puisi dari siswa SLB dan bermain peran tentang belajar di sekolah. Penampilan mereka membuat
peserta dan tamu yang hadir terharu bahkan ada yang menangis.
Kadis Pendidikan Aceh Hasanuddin
Tarjo dalam sambutannya mengatakan dirinya sangat mengapresiasi langkah-langkah yang diambil
oleh Kabupaten Bireuen atas pencanangan dan kepedulian yang luar
biasa terhadap pendidikan inklusi, persamaan hak dalam mendapatkan pendidikan
yang bermutu tanpa diskrimasi.
Hasanuddin Tarjo
juga mengajak semua unsur untuk dapat terlibat dalam mendukung budaya
baca, hal itu penting sebagai langkah menuju kemajuan dan kemakmuran dengan
akan terus bertambahnya orang-orang pintar karena
rajin membaca.
“Mau
pintar? Cara pintar tanpa
bayar ayo ke pustaka,“ ujar
Kadis Pendidikan Aceh tersebut.
Sementara, Perwakilan
Kemendikbud Republik
Indonesia Siti Maratul Fadhila pada sambutannya juga sangat terharu dan menyambut
baik hal itu dan kedepan akan terus diberi dukungan untuk pendidikan bagi Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK).
“Kedepan
kami akan terus mendukung dengan berbagai program serta kurikulum yang berbasis
ABK.
Juga akan kita luncurkan disamping dukungan
lain seperti program Indonesia pinter,” kata Kasi
Evaluasi Direktur PKLK Kemendikbud RI.
Kemudian, Bupati
Ruslan dihadapan ribuan undangan yang notabenenya
unsur pendidik dan siswa yang hadir mengatakan tergeraknya Bireuen untuk segera dideklarasikan
Kabupaten Bireuen sebagai penyelenggara pendidikan inklusi, yakni disamping
amanah undang-undang, Bireuen sudah pernah meraih juara 1
tingkat nasional sebagai kabupaten penyelenggara inklusi tingkat provinsi tahun
2014 dan juara 2 terbaik nasional olimpiade matematika tingkat SDLB pada tahun
yang sama.
Bupati Ruslan juga mengatakan
pemerintah Kabupaten Bireuen juga mencanangkan budaya
baca, hal itu sebagaimana amanah undang-undang
tentang literasi.
Bupati menghimbau kepada semua masyarakat Bireuen
untuk menanamkan budaya baca. Dalam kesempatan itu, Bupati
Bireuen menyampaikan proposal usulan pembangunan sekolah untuk Anak Berkebutuhan
Khusus kepada Kadis Pendidikan
Aceh.
Dalam memeriahkan acara
tersebut pameran pendidikan yang
sudah berlangsung sehari sebelumnya akan berakhir pada Sabtu (13/2/16) malam. Di setiap stand juga
menghadirkan berbagai hasil kreatifitas anak ABK dari sekolah SLB yang ada di
Bireuen dan kreatifitas hasil
karya anak sekolah normal dampingan USAID Prioritas.
Acara seremony tersebut
berakhir dengan kunjungan para tamu daerah bersama bupati bersma-sama mengunjungi
dan melihat setiap stand pameran pendidikan yang berada di halaman Pendopo Bupati.[Rls]